Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Uber, Penghasilan Sopir Taksi Resmi Turun 50 Persen  

image-gnews
Ratusan supir taksi berdemonstrasi di depan Balai Kota menuntut agar Pemprov membubarkan Uber dan Grab karena dianggap merebut sumber mata pencahariannya. TEMPo/Larissa
Ratusan supir taksi berdemonstrasi di depan Balai Kota menuntut agar Pemprov membubarkan Uber dan Grab karena dianggap merebut sumber mata pencahariannya. TEMPo/Larissa
Iklan

TEMPO.COJakarta - Para sopir taksi mengeluhkan penghasilan mereka merosot tajam semenjak layanan angkutan pelat hitam yang difasilitasi perusahaan aplikasi transportasi online menjamur di DKI Jakarta. 

Winarto, seorang sopir taksi di perusahaan taksi Bluebird Group, mengatakan penghasilan mereka turun hingga 50 persen. "Sekarang cari uang seratus ribu susahnya minta ampun," kata Winarto saat berdemonstrasi di depan Balai Kota, Senin, 14 Maret 2016.

Sebelum ada Uber Taxi dan Grab Car, Winarto dan rekannya sesama sopir taksi bisa mengantongi uang mencapai Rp 200 ribu per hari. Setelah ada Uber Taxi dan Grab Car, sopir yang telah bekerja selama enam tahun itu hanya bisa mengantongi uang Rp 70 ribu. 

"Kami memang juga punya aplikasi, tapi kami bayar pajak, mereka tidak," kata pria berusia 50 tahun ini.

Perbedaan harga yang ditawarkan layanan Uber Taxi dan Grab Taxi cukup signifikan dalam jarak yang sama. Winarto mencontohkan, dari pusat Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta, taksi resmi akan menarik tarif sebesar Rp 150 ribu-170 ribu. Sedangkan Uber Taxi dan Grab Car menawarkan tarif jauh dari taksi resmi, yakni Rp 80 ribu.

Padahal, kata Winarto, taksi resmi telah mengantongi izin trayek, izin usaha, dan izin dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan, serta membayar pajak. Sedangkan Uber Taxi dan Grab hanya membayar pajak surat tanda nomor kendaraan. "Enak banget mereka bisa promo dan pasang harga suka-suka," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Winarto mengatakan terkadang ia harus berputar-putar hingga 40 kilometer untuk mendapatkan satu penumpang. Pangkalan taksi Blue Bird dan fasilitas radio untuk memesan penumpang sudah mati sama sekali. "Idealnya, kalau muter 40 kilometer kami sudah dapat argo sampai Rp 100 ribu," katanya.

Hal yang sama juga dirasakan Khaerudin, 48 tahun, yang telah bekerja sebagai sopir taksi selama empat tahun di perusahaan taksi Express Transindo Utama. Semenjak hadirnya layanan pesan transportasi online, penghasilannya turun drastis. Khaerudin bahkan pernah tidak membawa uang sama sekali. "Kadang-kadang kami nombok," kata Khaerudin.

Biasanya, Khaerudin bisa mengangkut tiga sampai empat penumpang. Namun, sejak ada Uber Taxi dan Grab Car, ia hanya bisa mengangkut satu penumpang. Kondisi ini sudah dirasakannya sejak akhir 2015.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.


MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

Ilustrasi taksi Exspress. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.


Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

6 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.


Tokopedia Gandeng Uber Integasikan Layanan Pesan Kendaraan

4 Oktober 2017

Logo Tokopedia. Tokopedia.com
Tokopedia Gandeng Uber Integasikan Layanan Pesan Kendaraan

Nantinya pelanggan bisa memesan Uber lewat Tokopedia.


Dugaan Suap Uber Indonesia ke Polisi, Polri Masih Mendalami  

20 September 2017

Ilustrasi Uber. REUTERS/Toby Melville
Dugaan Suap Uber Indonesia ke Polisi, Polri Masih Mendalami  

Polri mendalami dugaan suap yang dilakukan Uber Indonesia ke polisi.


Diduga Lakukan Penyuapan, Uber Diselidiki di AS

30 Agustus 2017

Logo Taxi Uber. blog.uber.com
Diduga Lakukan Penyuapan, Uber Diselidiki di AS

Departemen Kehakiman AS dilaporkan telah mulai menyelidiki apakah manajer di Uber melanggar undang-undang AS yang melawan penyuapan pejabat asing.


Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Uber, Facebook, Ikan Siput

29 Agustus 2017

Dara Khosrowshahi, bos buar Uber. (recode.net)
Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Uber, Facebook, Ikan Siput

Pertemuan dewan komisaris Uber yang dikabarkan cukup alot pada akhir pekan lalu akhirnya memilih Khosrowshahi sebagai kepala eksekutif Uber yang baru.


Dara Khosrowshahi, Sosok Kuda Hitam yang Kini Memimpin Uber

29 Agustus 2017

Dara Khosrowshahi, bos buar Uber. (recode.net)
Dara Khosrowshahi, Sosok Kuda Hitam yang Kini Memimpin Uber

Uber Inc menunjuk Dara Khosrowshahi, mantan bos Expedia, sebagai kepala eksekutif baru.


Uber Cari CEO Baru, Jeff Immelt Kandidat Terkuat

21 Agustus 2017

Logo Taxi Uber. blog.uber.com
Uber Cari CEO Baru, Jeff Immelt Kandidat Terkuat

Meski Immelt disebut sebagai calon paling berpeluang jadi CEO Uber, namun hal ini belum disepakati.


Dituduh KKN, Mantan Bos Uber Digugat Salah Satu Investor Besar

11 Agustus 2017

CEO Uber, Travis Kalanick. REUTERS
Dituduh KKN, Mantan Bos Uber Digugat Salah Satu Investor Besar

Travis Kalanick 'dipaksa' mundur dari Uber setelah perusahaan itu dirundung banyak masalah.