TEMPO.CO, Jakarta - Teman Ahok, perkumpulan relawan pendukung inkumben Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, secara terbuka menceritakan laporan keuangan dan sumber dana himpunan yang dimiliki untuk membiayai operasional kegiatan selama ini. Total dana yang berhasil dihimpun Teman Ahok pada awal pendirian mencapai Rp 500 juta.
“Itu dana yang digunakan untuk set up awal Teman Ahok,” ujar Singgih Widiyastono, juru bicara dan pendiri Teman Ahok, saat dihubungi Tempo, Rabu, 16 Maret 2016.
Singgih berujar dana tersebut dihimpun oleh senior mereka di Teman Ahok bernama Hasan Nasbi, dari komunitas Jakarta Baru. Sehingga, dana pihak ketiga yang ditulis dalam kolom pendapatan laporan keuangan Teman Ahok per Juni 2015 itu merupakan dana himpunan dari banyak pihak. “Dia himpun dari teman-temannya. Itu tidak dari satu orang,” katanya.
BACA:
Dari Mana Relawan Teman Ahok Dapat Dana?
Siapa Saja Pendiri Teman Ahok? Inilah Profil Mereka
DPR Akan Perketat Syarat Calon Independen, Ahok Jalan Terus
Teman Ahok, Anak Muda yang Melawan 'Gajah' Politik
Ahok Sebut Relawannya Halal Terima Sumbangan
Dana Rp 500 juta, menurut Singgih, juga sudah berangsur dikembalikan karena Teman Ahok sudah bisa mandiri dalam mencukupi kebutuhan operasionalnya. “Udah dibalikin karena kami udah mulai ada untung dari merchandise dan lain-lain,” ucapnya lagi.
Perihal laporan keuangan terbaru di 2016, Singgih melanjutkan, laporan tersebut belum dibuat. “Belum ada, karena pengeluaran sampai Maret ini juga banyak banget, ditambah kita lagi sibuk verifikasi KTP internal juga,” katanya. Singgih berjanji ketika laporan keuangan terbaru sudah selesai, ia akan menginformasikannya segera kepada publik.
Pada kesempatan sebelumnya, Singgih sempat bercerita mengenai tingginya keuntungan yang didapat Teman Ahok dari penjualan merchandise. Singgih mengatakan dana operasional kegiatan mereka hanya berasal dari penjualan pernak-pernik, seperti kaus dan gelang. "Penjualan kita tinggi lho, sampai Rp 2 miliar," katanya, saat ditemui di markas Teman Ahok, Senin lalu.
Singgih menjelaskan, penjualan suvenir dilakukan di semua stan Teman Ahok yang berada di mal-mal Jakarta dan melalui situs resmi Teman Ahok. Menurut dia, hasil penjualan itu dialokasikan untuk membayar biaya listrik, air, alat tulis kantor, dan pengantaran formulir ke posko-posko melalui jasa pengiriman.
GHOIDA RAHMAH | FRISKI RIANA
Lihat videonya: