TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Gabungan Angkatan Darat (Organda) malam ini mendatangi Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto beserta jajarannya.
Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta yang terganggu akibat penyampaian aspirasi anggota mereka, Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), yang dianggap anarkis dan membuat jalanan Ibu Kota menjadi macet.
"Seluruh rangkaian kejadian ini sesungguhnya dimulai dari upaya awak kami yang ingin menyampaikan aspirasi kami soal penegakan aturan. Tetapi di sana-sini terjadi benturan-benturan yang tidak perlu," kata Ateng di kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin malam, 22 Maret 2016.
Baca Juga: Merasa Dianaktirikan, Ini Tuntutan Sopir Taksi ke Pemerintah
Dalam permintaan maafnya Ateng mengatakan tidak mempersoalkan tentang aplikasi online. Ia lebih menyikapi tentang angkutan legal dan ilegal yang sudah diatur dalam undang-undang dan harus ditegakkan karena mewakili semua kepentingan. "Online itu tools-nya. Sedangkan bisnisnya tetap ada di kewenangan Kementerian Perhubungan. UU 22 Tahun 2009 sudah jelas."
Baca Juga:
Ateng berharap dengan adanya demo yang berlangsung hari ini juga dapat menjadi masukan bagi pemangku kepentingan untuk membuat moda transportasi berjalan lebih baik dengan peraturan yang mengakomodasi semua kendaraan umum.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengapresiasi kehadiran Organda ke Polda. Hal ini bisa meyakinkan publik agar insiden kecil tidak dibesar-besarkan.
"Beliau berkomitmen agar semua armada di-briefing dan disosialisasi untuk mengemukkan pendapat di muka umum secara damai dan tidak anarkis. Nanti akan kami beri tahukan progresnya," kata Mohammad Iqbal.
DESTRIANITA K.