TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 10 anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya mendatangi kantor pusat Blue Bird di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 24 Maret 2016. Mereka hendak menggali informasi soal sopir yang diduga pelaku kekerasan pada aksi demo beberapa waktu lalu.
Polisi yang semuanya mengenakan kaos bertuliskan Turn Back Crime itu tiba di kantor Blue Bird sekitar pukul 12.45 WIB. Mereka berasal dari Subdirektorat Keamanan Negara, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Kami hendak menginvestigasi terkait kegiatan unjuk rasa kemarin," kata salah seorang polisi kepada pegawai Blue Bird yang menerima mereka. Kedatangan polisi untuk mendapatkan data para pengemudi yang terlibat unjuk rasa dan melakukan tindakan vandalisme dan kekerasan.
Seorang polisi lainnya kepada Tempo menyampaikan Blue Bird adalah kantor taksi pertama yang mereka datangi. Selanjutnya, mereka akan mendatangi kantor taksi lainnya yang sopir-sopirnya terlibat dalam unjuk rasa tersebut.
Topik Terkait: Demo Taksi
Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat se-Jabodetabek berunjuk rasa pada Selasa, 22 Maret 2016. Mereka memprotes dan mendesak pemerintah memberhentikan operasi perusahaan transportasi berbasis online. Unjuk rasa untuk mendesak pemerintah memberhentikan operasi perusahaan transportasi berbasis online berpelat hitam, seperti GrabCar dan Uber.
PPAD menganggap keberadaan Uber dan Grab merugikan mereka. Namun aksi demonstrasi tersebut berakhir ricuh. Para pendemo melakukan sweeping terhadap para sopir taksi yang masih beroperasi hingga merusak mobil mereka. Bentrokan antara pendemo dan pengemudi Go-Jek serta Grab Bike juga terjadi di beberapa titik.
TITO SIANIPAR | INGE KLARA