TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara terkait dengan gerakan pengumpulan tiga juta KTP tolak Ahok yang digagas Forum RT dan RW Se-Jakarta. Gerakan inilah yang diklaim akan melawan Ahok dalam pilkada Februari tahun depan.
"Kamu kira ngumpulin KTP gampang? Enggak gampang lho," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 9 Agustus 2016.
Ahok berujar, jika gerakan pengumpulan KTP itu berhasil, dia menjamin setiap calon kepala daerah yang akan diusung pasti menang pilkada DKI Jakarta. "Pasang kambing berbedak saja langsung jadi dong," ucapnya.
Karena itu, dia menghargai upaya Teman Ahok yang telah berhasil mengumpulkan sejuta KTP untuknya. Pengumpulan itu dilakukan dengan, antara lain, membuat booth dan berkeliling ke kampung-kampung.
Menurut dia, Teman Ahok tidak sekadar mengumpulkan salinan KTP, tapi juga meminta warga mengisi formulir dukungan. Setelah itu, ada proses verifikasi hingga dinyatakan dukungan itu benar valid.
Ahok menyanjung para relawan Teman Ahok yang selama ini bekerja keras untuk memperoleh satu juta KTP. Setiap relawan, ujar dia, harus mengecek validitas dukungan hingga ke rumah. "Sistemnya bagus banget," tuturnya.
Kerja keras ini yang membuat Ahok percaya bahwa warga memang benar mendukungnya untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta. Teman Ahok juga melakukan validasi melalui telepon acak. Hal ini untuk memastikan orang tersebut telah mendukungnya dengan cara memberi salinan KTP.
Selain itu, Ahok mengaku telah melihat hasil kerja keras itu hingga terkumpul satu juta KTP. Jika itu digunakan untuk mencalonkan diri dari jalur independen, kata dia, Komisi Pemilihan Umum DKI harus memverifikasi satu per satu dukungan tersebut.
Ahok menjelaskan, meski saat ini dia tidak jadi mencalonkan dari jalur independen, pihaknya tetap independen. Menurut dia, tiga partai politik yang menyokongnya justru hanya penopang independensi, sehingga dukungan terhadapnya kuat.
Dia juga siap melawan koalisi tujuh partai politik yang akan bertarung dengannya. Sebab, saat ini dia didukung warga Jakarta dan tiga partai politik. "Lewat jalur independen saja lawan semua partai gue udah siap, kok," katanya.
AVIT HIDAYAT