TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto. "Yang jelas, PAN tidak dukung Ahok," kata Yandri di Sekolah Menengah Atas Negeri 68, Salemba, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.
Yandri berujar, Jakarta sebagai barometer harus memberi contoh yang baik. Bila Ahok sudah memiliki cukup dukungan, PAN wajib mencari calon alternatif yang lebih baik ketimbang Ahok. "Terserah nanti masyarakat pilih yang mana," ucapnya.
Yandri yakin, bila ada tokoh lain yang diusung partai politik untuk melawan Ahok, ia berpeluang memenangi pertarungan. "Survei bisa berbalik. Bandingkan saat pencalonan Pak Fauzi Bowo," tuturnya.
Guna mencari lawan yang sepadan dengan Ahok, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan masih terus membangun komunikasi. Yandri berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai salah satu yang bergabung tidak mengusung Ahok.
Bila ke depan PDIP memutuskan mendukung Ahok, Koalisi Kekeluargaan akan tetap jalan. "Kami akan hormati, masih ada PKS, PKB, Gerindra, PPP, dan lainnya. Itu lebih dari cukup," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan, partainya tidak terburu-buru mengumumkan siapa yang akan diusung sebagai calon Gubernur Jakarta periode 2017-2022.
Menurut dia, ada delapan nama yang sudah mendaftar ke Partai Demokrat, termasuk Sandiaga Uno. Namun, dalam daftar tersebut, tidak ada nama Komisaris Jenderal Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional. "Tapi kami berkomunikasi dengan dia,” ujar Hinca.
Hinca menuturkan Partai Demokrat mempertimbangkan calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi, integritas kuat, dan berpeluang besar untuk menang. Komunikasi politik dengan parpol lain pun masih berjalan hingga saat ini, seperti dengan PDIP, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan.
“Kami siap berkoalisi. Kami sangat siap berkompetisi. Sekarang kami sedang bekerja, mencari nama yang terbaik untuk diusung," katanya. Menurut dia, petinggi partai akan memutuskan, tapi hingga saat ini belum ada satu nama yang disepakati bersama.
AHMAD FAIZ | LANI DIANA