TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat tampil apa adanya sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017.
Menurut Hasto, kesempurnaan pemimpin dilihat dari keputusan-keputusannya, bukan dari pencitraan atau kesantunan. "Ahok tampil apa adanya. Jangan tampil santun seperti bisikan konsultan," katanya di sela rapat kerja cabang khusus pemenangan pilkada Kota Yogyakarta di Balai Utari Gedung Wanitatama, Minggu, 2 Oktober 2016.
Hasto menambahkan, Ahok-Djarot merupakan perpaduan pemimpin yang pas. Ahok dikenal tak mau kompromi dan menegakkan sesuatu sesuai dengan hukum yang ada. Sedangkan Djarot punya manajerial birokrasi yang baik.
Baca Juga: Anies Baswedan Jalan Kaki Keliling Kampung Tanah Merah
Menurut Hasto, yang dilakukan Ahok terhadap warga Bukit Duri bukan penggusuran, melainkan relokasi. Tujuannya mengatasi ancaman banjir setiap tahun.
Warga di perkampungan itu, menurut Hasto, direlokasi ke rumah susun. "Yang perlu diperbaiki mungkin ada aparat yang arogan."
Menurut Hasto, justru penampilan Ahok yang apa adanya, misalnya ia sering marah-marah, terbuka bagi rakyat untuk memberikan masukan. Djarot, pendamping Ahok, akan memberikan sentuhan-sentuhan kemanusiaan kepada Ahok yang punya watak seperti itu.
Menurut Hasto, pilkada Jakarta ini merupakan transisi untuk merombak Jakarta. Ahok dan Djarot bergotong-royong memberikan Jakarta yang lebih baik.
Simak: Bikin Pengajian, Dimas Kanjeng Tak Mengerti Agama, Kenapa?
Dalam rapat kerja pemenangan pilkada Kota Yogyakarta itu, Hasto juga berbicara tentang strategi pemenangan partainya dengan mengusung isu kebudayaan. Rapat tersebut mengundang semua kader PDIP di tingkat ranting hingga cabang. Hasto disambut lagu kritik terhadap Haryadi ala Gangnam Style, yang ngehit di YouTube, berjudul Ora Masalah Har!. Mereka juga memutar lagu Kill The DJ berjudul Ora Minggir Tabrak.
SHINTA MAHARANI