TEMPO.CO, Tangerang - Setelah empat hari menjalani pemeriksaan intensif di ruang Intensif Care Unit (ICU) Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang, kondisi kesehatan Kepala Kepolisian Sektor Tangerang Komisaris Effendi berangsur membaik.
Korban penyerangan Sultan Azianzah, pelaku teror yang diduga jaringan ISIS, ini sudah pindah ke ruang perawatan. "Kondisi Kapolsek semakin membaik, dia juga sudah bisa diajak bicara," ujar Wakil Kepala Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan, Senin, 24 Oktober 2016.
Dalam serangan membabi buta yang dilakukan Sultan pada Kamis, 20 Oktober lalu, itu Effendi terkena tusuk senjata tajam badik di bagian dada. Luka tusukan sedalam 1,5 sentimeter yang berada antara jantung dan paru-paru itu mengenai toraks jantungnya. "Tapi sekarang kondisinya semakin stabil dan baik, tinggal masa pemulihan," kata Erwin.
Dari hasil pembicaraan dengan Effendi, menurut Erwin, peristiwa penyerangan yang terjadi pada Kamis pagi, pukul 07.10 WIB, tersebut ketika Effendi akan mengamankan dua anak buahnya yang mendapat serangan mendadak dari Sultan.
"Kapolsek melontarkan tembakan peringatan, tapi tak digubris pelaku, malah menyerang dan menusuk dada Kapolsek, Kapolsek memuntahkan lima pelurunya sampai habis," kata Erwin.
Peluru Kapolsek Effendi sempat menembus kaki dan perut Sultan yang akhirnya roboh. Sultan kritis dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Selain Kapolsek, badik Sultan melukai Kepala Unit Pengendali Massa Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang, Brigadir Kepala Sukardi.
Bambang mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri. Sedangkan Sukardi terluka di punggung kanan serta lengan kanan. Kondisi Bambang dan Sukardi sudah membaik sehari dirawat di rumah sakit.
JONIANSYAH HARDJONO