TEMPO.CO, Jakarta - Drama penyanderaan dalam angkutan kota di depan Bioskop Buaran, Jakarta Timur, pada Ahad, 9 April 2017, berakhir setelah seorang polisi menembak kaki pelaku penyanderaan bernama Hermawan. Kini, Hermawan tengah diperiksa penyidik di Kepolisian Sektor Duren Sawit.
Mobil angkot yang menjadi tempat penyanderaan terparkir di halaman Polsek Duren Sawit, Senin, 10 April 2017. Angkot KWK trayek 25 jurusan Rawamangun-Pulogebang itu terlihat rusak pada bagian kaca sebelah kanan.
Sepasang sandal berwarna ungu milik korban penyanderaan juga masih ada di dalam angkot tersebut. Pecahan kaca berserakan di dalam angkot berwarna merah itu.
Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro mengatakan angkot tersebut menjadi barang bukti kasus yang dilakukan Hermawan. Menurut Yudho, drama penyanderaan berlangsung sekitar 30 menit.
Baca: Begini Kisah Penyanderaan dalam Angkot di Buaran
Hermawan menjambret seorang penumpang bernama Isnawati, yang saat itu tengah membawa bayi. Hermawan yang memaksa meminta telepon seluler, kalung, dan gelang Isnawati tak berkutik setelah perempuan itu berteriak minta tolong.
Melihat massa dan polisi yang datang di sekitar kejadian, Hermawan langsung menempelkan pisau di leher Isnawati. Menurut Yudho, massa kemudian mengepung angkot tersebut.
“Saat berusaha melakukan penyelamatan, massa sempat memecahkan kaca angkot bagian kanan,” ujarnya saat ditemui di Mapolsek Duren Sawit, Senin, 10 April 2017.
IRSYAN HASYIM | JH