TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan diduga sudah menyiapkan aksinya jauh-jauh hari. Dugaan itu muncul berdasarkan keterangan Lomri, tetangga sekaligus tukang pijat Novel. Dia beberapa kali melihat dua pelaku penyiraman air keras di sekitar kediaman Novel. "Sekitar dua bulan yang lalu," kata Lomri di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.
Baca: Abraham Samad Kutuk Serangan terhadap Novel Baswedan
Menurut Lomri, saat itu menjelang salat Maghrib. Ia tengah makan soto di warung yang terletak di seberang masjid. Dia melihat dua orang berdiri dekat sepeda motor Vario hitam. Kendaraan roda dua itu parkir di dekat warung tempat Lomri makan.
Tidak berapa lama, dua orang itu duduk di bangku di dekat masjid. "Mereka duduk di sana sampai selesai Isya'," ujarnya. Ciri-ciri dua orang tadi, kata Lomri, satunya berbadan kurus dan berpostur tinggi. Satunya lagi, berbadan gemuk dan agak pendek. "Orangnya sama kayak yang tadi pagi (menyiram air keras ke Novel)."
Baca: Novel Diserang, KPK Akan Bahas Evaluasi Pengamanan dengan Polda
Bukan hanya Lomri. Imam Masjid Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan, juga pernah dua kali melihat mereka. Pertama, pada Senin dua pekan lalu waktu subuh. Sepeda motor matik yang ditunggangi dua orang itu parkir di perempatan dekat masjid. Namun, si pengendara tak ikut salat. Mereka malah duduk-duduk di bangku yang tak jauh dari masjid. "Mereka bukan orang sini," ujarnya.
Kedua, Hasan melihat lagi mereka pada Senin subuh kemarin. Lagi-lagi, keduanya juga hanya memarkirkan sepeda motor di pojokan masjid. Sedangkan si penunggang motor lagi-lagi duduk di bangku yang sama. "Pas kemarin, saya lihat yang gemuk sedang kencing," kata dia.
Baca: Penyerangan Novel Baswedan, Polda Kesulitan Cek CCTV
Hasan mengatakan, Novel memang sempat bercerita kepadanya bahwa ada orang yang membuntuti. "Saya merasa rumah saya diawasi," kata Hasan menirukan ucapan Novel. Namun, ia diwanti-wanti Novel agar tak cerita ke siapa pun. Soalnya, Novel khawatir dicap paranoid. "Dia dua kali ceritanya. Malam Senin pekan lalu sama malam Senin kemarin ini."
Kekhawatiran Novel ternyata beralasan. Pagi tadi seusai salat subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan, Novel disiram air keras oleh dua pria yang lama mengintainya. Dua orang itu belum diketahui identitasnya. Pagi tadi, keduanya tak lagi menunggangi sepeda motor matik. "Motornya gede, kayak Vixion," kata Lomri. Novel kini masih dirawat di Jakarta Eye Center. Kornea matanya terindikasi kena cairan asam itu.
LINDA TRIANITA