TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan memeriksa investigator Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, yang wajahnya disiram air keras, setelah kondisinya pulih. “Nanti (Novel) akan kami mintai keterangan setelah beliau pulih secara rohani dan jasmani,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 18 April 2017.
Argo berujar, keterangan Novel jelas dibutuhkan untuk penyelidikan. Selain karena Novel adalah korban penyiraman air keras pada Selasa, 11 April lalu, keterangannya dibutuhkan untuk menjadi pembanding keterangan saksi-saksi. Hingga kemarin, polisi telah memeriksa 19 saksi.
Baca:
Sudah 8 Hari Dirawat, Mata Novel Baswedan Masih Berkabut
Polisi Ingin Secepatnya Temukan Penyerang Novel Baswedan
Polisi masih terus menyelidiki rekaman CCTV. Dari beberapa CCTV yang diperiksa, polisi masih kesulitan mengidentifikasi pelaku karena gambar yang kurang jelas. "Gambar yang satu tidak kelihatan pelakunya, sementara yang satu lagi kabur gambarnya," tutur Argo.
Masyarakat membantu polisi dengan memberikan informasi dan foto yang diduga pelaku. Namun penyelidik masih mengecek untuk memastikan kebenaran informasi itu. “Kami harus tahu foto siapa.” Polisi masih harus membuktikannya.
Baca juga:
Pilkada DKI Bebas Curang, Ayo Kawal TPS dengan Ponsel
TPS Tempat Agus Yudhoyono Nyoblos Masih Sepi
Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal dalam perjalanan pulang setelah melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat beraksi, pelaku menggunakan sepeda motor.
Polisi menemukan cangkir hijau yang digunakan untuk menyiram wajah Novel. Investigator itu sedang dirawat di Singapura setelah satu hari ditangani dua rumah sakit di Jakarta.
INGE KLARA SAFITRI