TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan merombak pejabat SKPD di tingkatan eselon empat hingga eselon dua. Langkah ini disebut Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebagai bentuk penyegaran agar kinerja bisa maksimal.
Baca juga: Masa Transisi, Djarot Rombak Pejabat SKPD
"Tiap bulan itu ada saja yang pensiun. Dan ini kan kosong. Ada eselon 4 dan 3 kosong. Ini harus diisi supaya kinerja SKPD itu kenceng, kinerja tak terganggu," ujar Saefullah saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.
Saefullah mengatakan jika tak ada pergantian, maka bisa jadi pejabat di eselon tiga merangkap dua jabatan. Hal ini dinilai akan terlalu berat dan mengganggu kinerja pegawai.
Menurut Saefullah, ada sekitar seratus jabatan kosong di tingkat eselon empat. Sedangkan di tingkat eselon tiga, ada sekitar 70 jabatan yang masih lowong. Di tingkat eselon dua, Saefullah mengatakan tak ada jabatan kosong, namun tetap terjadi rotasi jabatan.
"Eselon dua nya kira-kira hanya puter-puter, penyesuaian. Disesuaikan dengan kompetensinya sesuai dengan arahan gubernur," kata Saefullah. Menurut dia, ada belasan pejabat eselon dua yang akan dirotasi.
Meski begitu, Saefullah masih enggan membicarakan siapa saja pejabat eselon dua yang akan dirotasi. Ia menyebut rencana ini belum final dan masih dibahas. Meski begitu, wacana ini telah dibawa dan dibicarakan di Kementerian Dalam Negeri.
Sebelumnya, Djarot mengatakan perombakan tersebut membutuhkan persetujuan dari Kemendagari mengingat masa jabatan yang diembannya berakhir pada Oktober 2017.
Perombakan pejabat SKPD di pemerintah DKI Jakarta terakhir dilakukan pada Januari 2017. Saat itu, gubernur DKI Jakarta dipegang oleh Pelaksana Tugas, yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono. Ketika itu, Sumarsono merombak serta mengukuhkan 5.038 pejabat.
EGI ADYATAMA | WULAN