TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Perparkiran, Tiodor Sianturi mengklaim penggunaan terminal parkir elektronik (TPE) saat ini membuat transaksi menjadi transparan.
"Dengan adanya mesin parkir ini pengelolaannya transparan dan juga akan berkontribusi lebih baik pada lalu lintas," kata Tiodor pada Jumat 8 September 2017.
Baca juga: Ahok Revisi Parkir Elektronik, Warga DKI Bersiap Naik Bus
Tiodor yakin dengan adanya TPE maka lalu lintas akan lebih teratur. Menurutnya, parkiran TPE memiliki marka yang akan menunjukkan lokasi.
“Sebelum ada marka (parkiran) bisa jadi dua lapis yang kemudian mengganggu lalulintas," jelasnya.
Tiodor mengatakan di tiap mesin TPE juga disediakan juru parkir yang dapat membantu pengguna jasa parkir yang belum memiliki uang elektronik. Fungsi juru parkir itu memiliki kartu merchant bisa top up.
Selain transparasi transaksi yang dapat dipantau, kata Tiodor, penggunaan mesin TPE sebagai kontribusi untuk pembayaran kontrak juru parkir.
Juru parkir, katanya, dapat UMR, THR, BPJS dari pembayaran elektronik itu, jadi tidak ada lagi sistem setoran.
Tiodor menjelaskan pengawasan tetap dilakukan jika ada juru parkir nakal. Pada beberapa titik lokasi parkir dipasangi CCTV yang terintegrasi dengan smart city yang dapat memantau beberapa titik di Jakarta.
"Walaupun belum semua terpasang CCTV, kita juga ada korlap untuk melakukan pengawasan," jelasnya.
Tiodor menjelaskan TPE merupakan program berkelanjutan. Namun dia belum bisa memastikan jumlah mesin TPE yang akan dipasang selanjutnya. Dia memperkirakan jumlah mesin TPE di Jakarta sekitar seribuan dimana 200 TPE dikelola oleh pihaknya.
CHITRA PARAMAESTI