TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Gerindra, Habiburokhman, menyatakan tidak akan melaporkan situs Tribungroup.com kepada Dewan Pers atas sebuah tulisan yang diduga berkonten fitnah terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. Menurut dia, tulisan yang dimuat di Tribungroup.com tersebut hoax dan bukan produk jurnalistik.
Habiburokhman mengatakan sudah mencoba menghubungi pemilik situs tersebut, namun laman itu tidak bisa diakses lagi. "Ini bukan pers, ini sepertinya profesional sekali dan memang ingin sekali memfitnah Pak Prabowo dan Gerindra, memang rekayasa yang sangat sistematis," ujar Habiburokhman di gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Jakarta Pusat, Sabtu, 9 September 2017.
Kemarin, Habiburokhman mendampingi Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya Dewan Pimpinan Partai (DPP) Gerindra yang melaporkan situs Tribungroup.com ke Kepolisian RI.
Baca: Gerindra Laporkan Situs Tribun Group, Diduga Fitnah Prabowo
Sekretaris Umum Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya DPP Gerindra M. Said Bakhri mengatakan laporan tersebut masuk ke dugaan tindak pidana menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian. Laporan itu termaktub dalam Laporan Polisi (LP) bernomor LP/915/IX/2017/Bareskrim.
"Pemilik Tribun Group dijerat dengan Pasal 28 Ayat 2 UU Nomor 19 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE," ujar Said.
Gerindra melaporkan Tribungroup.com karena memuat tulisan berjudul "Tidak Terima Dipecat Yansen Binti Ungkap Pembakaran Sekolah Perintah Prabowo”. Tulisan tersebut dinilai telah memojokkan Prabowo Subianto. Tulisan tersebut dianggap sebagai fitnah karena tidak masuk akal ada perintah seperti itu dari Prabowo.
Baca: Yansen Binti Jadi Tersangka Pembakaran 7 Sekolah di Kalteng
Habiburokhman menduga tulisan itu khusus dibuat untuk memuat berita yang berisi fitnah. Said menilai website tersebut berkaitan dengan judi online karena ada tulisan "info agen, tips, trik jitu bermain judi online“ di bawah tulisan "Tribun Group".
"Kami berharap bahwa rekayasa berita fitnah ini sangat serius, jadi jangan hanya korbannya orang yang berkuasa saja polisi cepet bergerak. Ini kalau korbannya kami, kami berharap ini juga cepat ditindaklanjuti," ujar Habiburokhman.
LARISSA HUDA