TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Festival Palang Pintu X, Darussalam mengatakan Festival Palang Pintu Kemang, Jakarta Selatan terus melakukan perluasan sialturahmi. Ia mengatakan upaya perluasan silaturahmi budaya ini terlihat melalui keterlibatan banyak sanggar seni budaya betawi dalam kegiatan tahun ini.
“Tahun ini pendaftar lomba Palang Pintu mencapai 50 grup dari berbagai sanggar,” kata Darussalam ketika ditemui di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 Juni 2015. Ajang keikutsertaan berbagai sanggar seni ini, menurut dia, merupakan bentuk perluasan silaturahmi masyarakat betawi Jakarta kepada sesamanya.
“Terbukti dari awalnya lomba dibatasi hanya diikuti sanggar dari Jakarta Selatan, atau Jakarta saja. Tapi kali ini lomba palang pintu dibuka kepada sanggar di wilayah Depok, Tangerang, hingga Bekasi dan mendapat reaksi yang besar,” kata Darussalam.
Ia mengatakan tahun 2015, panitia festival menerima 50 grop sanggar mendaftar untuk menjadi peserta lomba. Namun Darussalam mengaku harus membatasi jumlah peserta hanya sebanyak 12 grup, meskipun memperoleh banyak peminat. Ia mengatakan pembatasan harus dilakukan untuk mempermudah penilaian panitia.
Ia menceritakan dalam kegiatan upacara atau seremonial khas betawi palang pintu tersebut terdapat filosofi bahwa seorang laki-laki haruslah mempunyai keahlian. Keahlian tersebut dapat berbentuk kemampuan agama, kemampuan bela diri, hingga kemampuan berpantun. Keahlian itu harus ditunjukkan ketika seorang pria akan menemui keluarga pihak wanita dalam upacara palang pintu.
MAYA NAWANGWULAN