TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan hasil uji laboratorium forensik terkait dengan ledakan di Alam Sutera, Tangerang. Menurut Badrodin, ledakan tersebut berasal dari bom rakitan.
"Kandungan bahan peledaknya hanya sedikit, sehingga daya ledaknya tak terlalu besar," kata Badrodin setelah berbuka bersama wartawan di Markas Besar Polri, Jumat, 10 Juli 2015.
Badrodin menyatakan tak ada kandungan klorin atau klorida dalam bahan peledak itu. Klorin atau klorida biasa digunakan oleh jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk membuat bom.
Menurut Badrodin, bahan peledak bisa didapatkan dengan mudah di pasaran. Namun ia enggan menjelaskan secara rinci.
Badrodin menuturkan ledakan di Alam Sutera mirip dengan di Cibiru, Bandung, pada 2010. Saat itu lima orang membuat bom rakitan dan meledakkan nya di Gunur Kareumbi, Jawa Barat. Badrodin pun menengarai jaringan peledak bom di Alam Sutera berpotensi memiliki hubungan dengan jaringan Cibiru. "Sehingga fokus kami pada kelompok mereka," ucapnya.
Baca Juga:
Kemarin terjadi ledakan di Mal Alam Sutera, Tangerang, sekitar pukul 12.26 WIB. Tepatnya di toilet pria lantai ground bagian barat pusat perbelanjaan tersebut. Tak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut. Hanya saja, dua toilet rusak parah. Polisi mengamankan barang bukti berupa kabel, baterai, dan barang seperti serbuk.
"Perlu pendalaman siapa pelakunya. Kami sedang mempelajari rekaman CCTV. Kami harus tangkap pelakunya, supaya tidak terjadi lagi," ujar Badrodin.
DEWI SUCI RAHAYU