TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional meningkatkan pengawasan peredaran narkotika menjelang akhir tahun. Sebab berdasarkan pemantauan BNN, setiap mendekati tahun baru, jumlah peredaran narkotika meningkat drastis. "Terutama di kota besar seperti Jakarta," kata Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Deddy Fauzi El Hakim, Jumat, 3 Desember 2015.
Menurut Deddy, momentum perayaan tahun baru dimanfaatkan pengedar untuk memasok narkotika sebanyak-banyaknya. "Pedagang-pedagang kecil sudah menunggu para pengedar narkoba untuk saat ini," ujar Deddy.
Narkotika itu umumnya diproduksi di negara lain dan khusus diedarkan di Indonesia. Setelah Cina, kata Deddy, sindikat juga sudah mulai memproduksi narkotika di Malaysia dan Filipina. "Ini agar lebih dekat dengan 'pasar'," katanya.
Sepanjang 2015, BNN telah menyita 2,8 ton narkotika berbagai jenis. Jakarta masih menjadi 'pasar' narkotik terbesar di Indonesia. Dari total jumlah penduduk Jakarta sebanyak 7,6 juta orang, terdapat 364 ribu pengguna narkotika. "Data itu diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan BNN bersama Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia," kata juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi.
ARIEF HIDAYAT