TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Kota Bekasi menyiapkan jalur alternatif bagi pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek jika terjebak kemacetan. "Kami sudah tempatkan anggota di jalan tol," kata Kepala Polresta Bekasi Komisaris Besar Awal Chairudin, Kamis, 31 Desember 2015.
Menurut dia, petugas itu akan mengarahkan pengguna jalan yang ingin menuju jalur Pantai Utara Jawa atau Bandung untuk keluar Jalan Tol Cibitung di Kilometer 28 atau Jalan Tol Cikarang Barat di Kilometer 28. "Diarahkan ke jalur arteri Kalimalang atau arteri Pantura," ucap Awal.
Awal menuturkan kepadatan arus lalu lintas sepanjang ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada 23-24 Desember lalu lantaran jumlah kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan besar volume jalan, sehingga mengakibatkan penurunan kecepatan dan berimbas pada kemacetan.
Sebaliknya, pada saat arus balik, jika ingin menghindari antrean di gerbang tol Cikarang Utama, pengguna jalan dapat menggunakan rute alternatif, yaitu keluar Jalan Tol Cikarang Pusat di Kilometer 38 atau Jalan Tol Cibatu di Kilometer 34. "Melintasi jalur Kalimalang dan dapat masuk kembali di pintu Jalan Tol Cibitung atau Jalan Tol Tambun," ujarnya. "Bisa juga melanjutkan sampai ke Jakarta via jalur arteri."
General Manajer PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Dadang Sumaryana menuturkan penyebab kepadatan arus lalu lintas pada musim mudik gelombang pertama adalah banyaknya kendaraan yang masuk jalan tol secara bersamaan. Hal ini diperparah dengan beroperasinya truk besar atau truk industri.
Menurut dia, volume kendaraan pada saat musim mudik gelombang pertama mencapai 107 ribu, 20 persen di antaranya merupakan truk besar. Karena itu, kebijakan pemerintah yang menyetop operasi truk besar pada mudik gelombang kedua diharapkan mampu memperlancar arus lalu lintas di jalan tol.
"Kami menyiapkan uang receh Rp 1,2 miliar untuk kembalian di gerbang tol Cikarang Utama," katanya. Dengan begitu, ucap dia, pelayanan di loket pembayaran dapat ditekan hingga tiga-lima detik per transaksi.
ADI WARSONO