TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan keluarga di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengalami gatal-gatal. Penyebabnya, air got membanjiri permukiman di RW 3 dan 6 selama tiga bulan terakhir.
"Air dari got meluap, karena enggak bisa mengalir," kata Tati, 45 tahun, warga RT 3 RW 6, Selasa, 19 Januari 2016. Akibatnya air tersebut menggenangi jalan-jalan lingkungan di wilayahnya. Tak sedikit air yang cenderung beraroma tak sedap dan berwarna hitam pekat itu juga masuk ke rumah warga.
Warga terserang penyakit gatal-gatal di bagian tangan, kaki, bahkan di badan. Menurut dia, selama tiga bulan itu tak ada penanganan dari pemerintah, padahal warga sudah melaporkan kejadian tersebut, agar segera tertangani. "Kasihan banyak anak-anak kecil," kata Tati. "Inginnya pemerintah memberikan solusinya."
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Heri Ismiardi mengatakan sejumlah ruas jalan tergenang air got dengan ketinggian hingga 20 sentimeter. Air juga sudah memasuki ke permukiman warga. Menurut dia, air tersebut berasal dari permukiman warga yang bercampur dengan air kali.
Heri mencatat sedikitnya 150 keluarga terkena dampaknya. Sebagian besar, kata dia, mengalami gatal-gatal di bagian kaki karena sering terkena air got tersebut. Menurut Heri, warga yang mengalami penyakit kulit terparah berada di RW 3. "Solusinya melalui pengerukan saluran maupun kali," katanya.
Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan, dari hasil identifikasi di lapangan, air yang membanjiri permukiman warga tersebut berasal dari luapan Kali Irigasi milik Perusahaan Umum Jasa Tirta II. Air itu masuk ke permukiman warga bercampur dengan air got sehingga air berubah warna menjadi hitam pekat dan berbau.
Ia mengatakan pihaknya sudah menerjunkan alat berat jenis ekskavator ke lokasi untuk menormalisasi Kali Irigasi, sehingga diharapkan air tak lagi meluap ke permukiman warga. Selain itu, pihaknya juga akan memperbaiki saluran atau drainase di permukiman agar pembuangannya lancar ke sejumlah kali lain. "Ada juga drainase yang dibuat warga mengalir ke Kali Irigasi, seharusnya enggak," katanya.
Kali Irigasi merupakan kewenangan dari PJT II, air tersebut berasal dari Kali Bekasi dan Kali Malang. Air kali tersebut dipakai untuk bahan baku air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan kebutuhan persawahan di wilayah Bekasi bagian utara.
ADI WARSONO