TEMPO.CO, DEPOK - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan resmi menggantikan Komisaris Besar Dwiyono, yang dipindahkan menjadi Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, pada Rabu, 11 Mei 2016.
Dalam sambutannya, Harry mengatakan ia bakal fokus membenahi persoalan internal yang ada di Polresta Depok. Selain itu, ia bakal fokus mengungkap masalah yang menjadi atensi di Polres dan Polda Metro Jaya, salah satunya pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, yang belum terungkap.
"Saya akan fokus menangani kasus-kasus yang menjadi atensi di Polres maupun Polda. Kami akan koordinasikan dengan Polda," katanya.
BACA: Bukti Baru dan Pertanda Aneh Saat Kematian Akseyna
Lebih dari satu tahun misteri kematian Akseyna belum juga terungkap. Harry menjadi Kepala Polresta Depok ketiga yang menangani kasus ini. Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI, Kamis, 26 Maret 2015. Saat itu, Kepala Polresta Depok dijabat Komisaris Besar Ahmad Subarkah, yang digantikan Dwiyono.
Dwiyono meninggalkan Depok dengan menangis. Ratusan polisi melepas perwira Akademi Polisi angkatan 1994 itu juga dengan tangisan. Dwiyono dibopong anggota Tim Jaguar menuju mobil yang menunggunya di luar gerbang Polresta Depok.
BACA: Pegang Bukti, Kenapa Polisi Tak Menangkap Pembunuh Akseyna?
Polisi menduga kematian Ace akibat dibunuh. Dugaan ini diperkuat analisis tulisan secarik kertas di kamar Ace, yang ditulis dua orang. Selain itu, ada sobekan di sepatunya yang diduga rusak karena dia diseret pelaku menuju Danau Kenanga, tempat Ace ditemukan mengambang dengan menggendong tas ransel berisi batu. Namun dugaan itu tak pernah didukung bukti-bukti yang kuat.
IMAM HAMDI