TEMPO.CO, Jakarta – Teman-teman seangkatan Vinsensius Billy, mahasiswa Universitas Indonesia yang meninggal dalam kondisi tali terikat pada lehernya, tak menyangka rekan mereka itu akan mengakhiri hidup dengan tragis.
Billy, menurut mereka, merupakan pribadi yang baik, pintar, dan periang. Salah seorang teman Billy, yang mengaku bernama Sam, mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2012, mengatakan tak ada masalah dengan kepribadian Billy. Malah, menurut Sam, Billy kerap bergurau.
Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Jadi Wakil Wali Kota, Dandanan & Prilaku Pasha Ungu Dikecam!
"Memang sejak semester IV jarang masuk kelas dan suka hilang-hilangan," kata Sam saat berada di selasar gedung Jurusan Akuntansi FEB UI, Rabu, 1 Juni 2016.
Sam mengatakan Billy merupakan mahasiswa yang pintar. Hal itu terlihat saat presentasi kelompok di kelas. Billy juga mempunyai banyak teman dan berbaur dengan semua mahasiswa. Ia menuturkan tekanan dalam menjalani perkuliahan memang ada, apalagi menjelang semester akhir dan menghadapi skripsi. Namun banyak yang tidak menyangka Billy bunuh diri karena tekanan menjalani beban kuliah.
"Billy aslinya pintar. Terakhir terlihat juga biasa-biasa saja, tidak seperti orang depresi," ucap Sam. "Pas semester akhir-akhir memang ada titik jenuh. Tapi tidak kepikiran sampai sana."
Dengan kepribadian Billy yang periang dan suka bercanda, teman-teman seangkatannya pun tak ada yang percaya dengan cara kematian Billy. "Di grup WhatsApp angkatan 2012 tidak ada yang menyangka Billy bunuh diri. Kami tahu setengah jam setelah Billy diketahui meninggal," ujar Sam.
Kematian Billy telah diselidiki polisi. Setelah mengolah tempat terjadinya perkara pada siang tadi, polisi berkesimpulan Billy bunuh diri di kamar kosnya di Univa 26 tower G lantai 3 kamar G303. Rumah kos itu terletak di Jalan Transmisi Nomor 26, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan kesimpulan olah TKP oleh tim identifikasi adalah korban tewas karena bunuh diri. "Diperkuat dari kamarnya yang terkunci dari dalam. Dibukanya saja kami dobrak pakai linggis," kata Teguh.
Ia menuturkan, setelah dapat masuk ke kamar, ada tali yang mengikat dan direntangkan ke sisi kanan dan kiri korban. Leher Billy terjerat tujuh putaran tali, yang diduga dia ikat sendiri. "Kami sudah mencoba merekonstruksi cara dia mengikatnya. Ikatan pertama dia ikat di tiang penyangga gorden dan satunya lagi di atas lemari. Semuanya bisa dilakukan sendiri," ujarnya.
Jeratan yang kuat di bawah telinga menyebabkan korban cepat tewas. Polisi belum menemukan adanya indikasi kekerasan fisik terhadap Billy. "Keluar kotoran dari duburnya dan tanda-tanda fisik lain orang bunuh diri," tutur Teguh.
IMAM HAMDI
Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Jadi Wakil Wali Kota, Dandanan & Prilaku Pasha Ungu Dikecam!