TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN), bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, berhasil mengungkap modus baru penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu. "Penyelundupan ini tergolong tingkat kesulitan tinggi," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di kantor Badan Narkotika Nasional, Rabu, 15 Juni 2016.
Penyelundup menyembunyikan sabu dalam rongga tiang pancang dari besi murni setebal 6 sentimeter. Walhasil, barang haram itu tidak bisa dideteksi, baik oleh X-ray maupun anjing pelacak. Apalagi pelaku membuat dokumen dengan rapi, membayar masuk dengan benar, dan membuat pemberitahuan dengan wajar. "Tanpa analisis yang akurat, penyelundupan ini akan sulit diketahui," ujar Heru.
Untuk penyelundupan itu, pelaku mengirimkan sembilan tiang pancang yang masing-masing beratnya 200 kilogram. Dalam dokumen, tiang-tiang itu akan digunakan sebagai pipa untuk hydraulic pump. Menurut Heru, ini modus baru penyelundupan narkoba yang ditemukan saat ini. "Sebelumnya, biasanya pake dispenser atau mesin pemotong rumput," tuturnya.
Enam tersangka sudah ditangkap BNN pada Selasa, 14 Juni 2016. Kelompok ini diduga masih terkait dengan jaringan Freddy Budiman, narapidana narkotik yang divonis hukuman mati.
PRADITYO ADI | SS