TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari menjelang Lebaran, harga petai dan jengkol di Depok, meroket cukup tinggi. Bahkan, satu papan petai dibanderol Rp 20-25 ribu, sedangkan jengkol Rp 80 ribu per kilogram.
Pedagang sayur di Pasar Depok Jaya, Armen, 52 tahun, mengatakan membeli petai seharga Rp 1,7 juta per 100 papan. Sedangkan, harga jengkol telah mencapai Rp 60-80 ribu per kilogram. "Saya jual satu papannya Rp 20 ribu. Harganya sudah mahal sejak seminggu lalu," kata Armen, Senin, 4 Juli 2016.
Menurut Armen, pasokan sayuran yang dijualnya dikirim dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Menjelang Lebaran, harga sejumlah sayuran di pasar itu, memang sebagian sudah naik. "Naiknya, ada di kisaran 10-20 persen," ujarnya.
Dari semua jenis sayuran, kenaikan harga petai cukup fantastis. Harga normal buah yang berbau tidak sedap tersebut biasanya dibanderol Rp 3.000-5.000 per papan. "Pertengahan puasa sudah Rp 15 ribu," kata Armen.
Harga petai melambung tinggi karena termasuk buah musiman. Saat ini, kata Armen, sejumlah wilayah penghasil petai sudah kehabisan stok buah tersebut. Bahkan, untuk petai cina saja, kata dia, sulit dicari.
Selain petai dan jengkol, harga sayuran yang naik adalah cabai dan bawang. Saat ini, harga bawang merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, telah tembus Rp 50 ribu dan dijual Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan, harga cabai mencapai Rp 60 ribu, dari Rp 45 ribu per kilogram di Pasar Induk Kramat Jati. "Kayaknya masih tinggi sampai sepekan Lebaran," kata Armen.
Penjual sayuran di Pasar Kemirimuka, Muniri, 46 tahun, mengatakan harga jengkol dan petai telah tinggi selama Ramadan. Bahkan, kata dia, harga jengkol saat Ramadan tahun lalu, tembus di kisaran Rp 100 ribu per kilogram. "Sekarang ada yang jual Rp 60-80 ribu per kilogram, tergantung besar kecilnya jengkol," ucapnya.
Untuk petai, karena stoknya sedikit, per papan dijual Rp 20 ribu. "Ada juga yang menjual Rp 25 ribu per papan," ujar Muniri.
IMAM HAMDI