TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan pemerintah telah mengirim alat-alat berat ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pada Rabu kemarin.
"Kemarin sudah masuk alat berat semua, kok. Kami sudah kirim semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Menurut Ahok, saat ini aktivitas pengolahan sampah secara mandiri sudah berjalan normal. Namun dia juga mengakui ada keterlambatan dalam mengirimkan alat-alat berat tersebut. Namun Ahok berdalih hal itu bukanlah kelalaian dari Dinas Kebersihan.
Keterlambatan tersebut terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI ingin menghormati penarikan alat berat milik PT Godang Tua Jaya. "Alat beratnya tarik keluar, kemudian baru masuk. Ya sudah, pasti ada terlambat beberapa jam saja," ujarnya.
Keterlambatan datangnya alat-alat berat itu sempat menyebabkan lumpuhnya aktivitas pengolahan sampah di TPST Bantargebang secara mandiri (swakelola) pada Rabu pagi kemarin. Dinas Kebersihan DKI terpaksa menahan ratusan truk sampah yang akan dibuang. Dampak tertahannya truk sampah tersebut membuat terjadinya penumpukan di sejumlah tempat pembuangan sementara di DKI.
PT Godang Tua Jaya telah menarik 56 unit alat berat yang biasa dipakai mengolah sampah di TPST Bantargebang. Sebanyak 13 unit merupakan alat berat cadangan dan 43 sisanya yang biasa dioperasikan. Hal itu dilakukan karena pemutusan kontrak pengelolaan sampah. Pemerintah DKI menganggap perusahaan itu telah melakukan wanprestasi.
FRISKI RIANA