TEMPO.CO, Semarang - Keputusan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2016 di tentang PPP di Jawa Tengah.
PPP Jawa Tengah kubu Djan Faridz mengancam akan menarik dukungan terhadap Ketua Umum PPP Djan Faridz jika tetap mendukung Ahok-panggilan akrab Basuki. Sekretaris DPW PPPJawa Tengah kubu Djan Faridz, Mukhlis Mursidi, menyatakan jika suara kader PPP tidak didengar maka para pengurus akan keluar dari kepengurusan Djan Faridz.
“PPP Jawa Tengah akan mendorong Musyawarah Kerja Nasional agar bisa mencari pengurus DPP PPP yang baru,” kata Mukhlis Mursidi, Rabu 12 Oktober 2016.
Mukhlas mengklaim seluruh kader PPP Jawa Tengah menolak keputusan Djan Faridz. Jika DPP PPP (Djan Faridz) tidak menarik dukungan di Pilkada DKI, Jawa Tengah akan menarik diri kepengurusan Djan Faridz.
Baca: Pria Ini Dihajar Istrinya karena Alat Vitalnya Sangat Besar
Sebelumnya, PPP kubu Djan Farid mendukung calon gubernur DKI Jakarta pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Hingga kini, dua kubu PPP masih mengklaim sebagai pengurus yang sah. Adapun kepengurusan PPP kubu Romahurmuzy memberikan dukungan kepada bakal calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Mukhlis mengatakan, pada Senin 10 Oktober 2016, seluruh pengurus pimpinan harian PPP Jawa Tengah berkumpul dengan sejumlah ulama membahas dukungan DPP PPP terhadap Ahok. Rapat tersebut dihadiri beberapa pentolan PPP kubu Djan Faridz, seperti Ketua DPW PPP Jawa Tengah Wafi Maimun Zubair dan Zuhrul Anam dari Banyumas.
Mukhlas menilai langkah Djan Faridz ngawur dan hanya berorientasi kepentingan pribadi. Kata dia, PPP yang berazas Islam dan sebagai partai berbasis Islam tidak patut mendukung Ahok. PPP Jawa Tengah kubu Djan Faridz sudah mengirimkan surat protes ke Djan Faridz pada Selasa 11 Oktober 2016.
ROFIUDDIN