TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengakui kapal-kapal milik pemerintah DKI masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang yang hendak menuju Kepulauan Seribu.
“Boleh dibilang kapal-kapal kami belum memenuhi kebutuhan penumpang, maka dari itu kami memperbolehkan (kapal swasta), tapi dengan satu syarat, bersertifikat," kata Andri di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.
Andri mengatakan, jumlah wisatawan yang ke Kepulauan Seribu berkisar 6.000-7.000 orang per hari di setiap akhir pekan. Sedanghkan pemerintah hanya memiliki 12 kapal berkapasitas 20 hingga 200 penumpang. Adapun kapal-kapal milik swasta yang bersandar di Pelabuhan Kali Adem, jumlahnya 44 kapal yang bersertifikat.
Kendati begitu, menurut dia, kapal-kapal milik pemerintah bisa melakukan dua kali perjalanan pergi-pulang, karena berkecepatan tinggi. Dengan cara itu, pihaknya mampu mengangkut sekitar 1.400 penumpang per hari pada akhir pekan. “Kalau ke Pulau Tidung bisa dicapai 45 menit, sedangkan kapal tradisional dua jam,” ujarnya.
Namun, Andri menampik kurang memadainya kapal-kapal pemerintah menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran kapal Zahro Express di Kepulauan Seribu, pada Ahad kemarin. “Masih dianalisa,” katanya.
Kapal motor Zahro Express terbakar di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Minggu pagi, 1 Januari 2016. Dari 260 otang penumpang, 23 orang di antaranya meninggal. Sebagian lainnya hilang dan sedang dalam pencarian.
FRISKI RIANA