TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengunjungi warga Rumah Susun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Selasa siang, 21 Februari 2017. Dalam kunjungannya, Anies berdialog dengan warga dan mendengar aspirasi warga. “Banyak warga yang kerepotan dengan air. Itu salah satu prioritas kami,” ujar Anies.
Anies bertanya kepada warga perihal ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada 27 Januari 2017 bahwa harga air di Rusun Rawa Bebek sebesar Rp 1.500 per kubik. “Bohong, Rp 5.500 per kubik, Pak,” kata warga yang berkumpul di selasar Blok A Rusun Rawa Bebek.
Baca: Rawa Bebek dari Dekat: Hidup Gagap Orang Luar Batang
Anies Sebut Program Banjir DKI Gagal, Ini Kata Ahok
Anies berjanji akan membereskan persoalan air di rusun tersebut. “Jadi nanti soal air kami akan bereskan. Kami ingin warga punya rumah. Kami ingin warga Jakarta bisa mencicil rumahnya,” ucap Anies.
Anies berujar, kedatangannya untuk melakukan konfirmasi kepada warga atas informasi yang beredar. “Di mana ada misinformation, ada penyebaran info bahwa ganti gubernur, KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan KJS (Kartu Jakarta Sehat) berhenti, dan itu masif. Kemudian saya sampaikan itu tidak benar,” tutur Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menampik kedatangannya ke Rusun Bebek untuk melakukan kampanye. Anies menjelaskan, kedatangannya untuk menjawab pertanyaan warga. “Kampanye kriterianya ada empat. Kalau tidak ada salah satunya, bukan kampanye,” tutur Anies.
Baca juga: Kisah Orang Terakhir Penghuni Kampung Baru
Menurut Anies, dia tidak membawa atribut kampanye ataupun mengajak warga untuk memilihnya. “Saya enggak melakukan semuanya. Tadi saya hanya menjawab pertanyaan warga,” ucap Anies.
CHITRA PARAMAESTI