TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menggandeng sejumlah perusahaan untuk menjual 1000 paket bahan pangan murah di dua pesantren Kota Depok, Selasa, 6 Juni 2017. Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kemendag Martin Simanungkalit mengatakan, pasar murah ini diadakan dari hasil sumbangan sosial sejumlah perusahaan untuk membantu warga membeli kebutuhan dengan harga murah saat Ramadan.
Tujuan pasar murah ini bukan untuk memberikan bantuan bahan pangan pokok. “Tapi, menjual dengan harga 50 persen di bawah harga eceran tertinggi," kata Martin saat memantu pembagian 500 paket sembako di Pesantren Arahmaniyah di Kelurahan Bojong Pondong Terong, Kelurahan Cipayung.
Baca:Menjelang Masuk Bulan Puasa, Pemerintah Jaga ...
Selain di Pesantren Arahmaniyah, 500 paket bahan pangan itu juga disebar di Pesantren Darussalam Kampung Banjaran Pucung Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, sore harinya. Program ini bakal diadakan di 200 lokasi di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Menurut Martin, ini program pertama yang dilakukan puluhan perusahaan bekerja sama dengan Kemendag. “Setiap lokasi akan disediakan 500 paket sembako murah." Isi paket itu adalah minyak goreng, gula, sirup, terigu, dan beras."
Baca juga:
Komnas Tembakau Pasang Iklan Ngerokok Bakar Uang di Transjakarta
Pemprov DKI Jakarta Gratiskan Iklan Antirokok Bus Transjakarta
Hasil penjualan paket sembako murah itu bakal dikembalikan lagi ke pesantren, karena program ini merupakan sumbangan perusahaan selama Ramadan.
Ia berharap program ini bisa terus berjalan di tahun berikutnya dengan jangkauan yang lebih banyak lagi di seluruh Indonesia. "Untuk pembagian kuponnya kami serahkan ke pihak pesantren.” Sejauh ini lancar dan tidak ada kericuhan saat pembagian.
Simak:
Penyebar Video Wanita Setengah Bugil Bisa Dijerat UU ITE
Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos
Seorang pembeli paket sembako murah, Ariana, 27 tahun, merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Guru Pesantren Arahmadiyah itu mendapatkan dua kupon sembako murah yang diberikan yayasan pesantren. "Nanti dipotong gaji langsung. Sangat bermanfaat program ini," ujarnya.
Warga lainnya, Pia, 29 tahun, tidak kebagian kupon gratis. Ia ingin membeli, tetapi kupon paket murah itu sudah ludes. "Saya datang mau membeli, tapi sudah habis. Ya, memang belum rezeki."
IMAM HAMDI