TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Cipinang Muara, Jakarta Timur sejak pagi berbondong-bondong datang ke Masjid Al-Marzuqiyah untuk menunaikan ibadah salat Idul Fitir 1438 Hijriah pada hari ini, Senin pagi, 26 Juni 2017. Perayaan Lebaran di tempat itu dilaksanakan lebih lambat sehari dibanding ketetapan pemerintah.
Ratusan warga itu berdatangan dari wilayah di Cipinang dan beberapa wilayah lain di Jakarta. Rata-rata mereka adalah murid Guru Marzuqi, seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Betawi yang hidup pada 1900-an.
Marzuqiyah mengajarkan hal yang sama, seperti kiai NU pada umumnya. Yang berbeda, ia membuat kitab penghitungan hilal bulan Syawal. Mereka akan Lebaran setelah melihat hilal minimal tujuh derajat.
Baca: Jemaah Tarekat Syattariyah Rayakan Idul Fitri Hari Ini
Siti Rohaya, 53 tahun, satu di antara jemaah Masjid Al-Marzuqiyah. Perempuan paruh baya itu mengikuti suaminya Lebaran lebih lambat sehari. "Kami mengikuti kitab Guru Marzuqi saja," ucap dia.
Selain Rohaya, ada ratusan jemaah yang mengikuti salat Id. Imam salat dipimpin Lukmanul Hakim, yang ditunjuk pengurus masjid beberapa hari sebelum pelaksanaan salat.
Setelah menggelar salat, mereka bersalam-salaman saling memaafkan. Mereka juga melantunkan takbir dan zikir. Setelah itu, sebagian dari mereka bergantian berdoa di makam Guru Marzuqi.
Baca: Umat Muslim Salat Idul Fitri di Ufa, Rusia, Begini Pesan Putin
Sebelumnya, Pengurus Masjid Al-Marzuqiyah Cipinang, Jakarta Timur mengatakan pihaknya bakal merayakan Idul Fitri 1438 Hijriah pada Senin, 26 Juni 2017. "Itu sudah sesuai dengan rujukan kitab Guru Marzuqi," kata Sekretaris Pengurus Masjid Al-Marzuqiyah, M Kholid Lutfi saat ditemui pada Minggu, 25 Juni 2017.
Menurut Lutfi, pada Sabtu, 24 Juni 2017, pihak Kementerian Agama sempat mendatangi mereka. Pemerintah menanyakan waktu jatuhnya Lebaran yang dipilih Masjid Al-Marzuqiyah. Lutfi dan pengurus masjid lainnya menjawab bahwa Lebaran akan dilaksanakan, jika hilal telah mencapai minimal tujuh derajat.
AVIT HIDAYAT