TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Metro Bekasi tengah mengusut aksi massa yang membakar hidup-hidup Muhammad Aljahra alias Zoya, 30 tahun, terduga pencuri amplifier di musala di Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, 1 Agustus 2017.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Rizal Marito mengatakan pengusutan kasus tersebut menemui titik terang. "Kami telah memeriksa sebelas saksi," kata Rizal, Ahad, 6 Agustus 2017.
Baca: Terduga Maling Dibakar, Pengurus Musala: Seharusnya Diamankan
Menurut Rizal, polisi telah mengantongi sejumlah identitas pelaku. Namun, penyidik enggan membeberkan dengan alasan masih dalam proses penyelidikan. Khawatir, jika diungkap pelaku malah melarikan diri. "Kami masih bekerja di lapangan," kata Rizal.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Desa Muara Bakti Aman mengatakan, saat kejadian pengeroyokan, sekitar Pasar Muara Bakti sudah dipenuhi masyarakat. "Orang banyak sekali, ratusan orang," kata Aman.
Aman menduga masyarakat yang berkerumun di lokasi kejadian tak semuanya warga Kampung Muara Bakti. Sebab, selain lokasi tersebut merupakan pasar tempat berkumpulnya orang, juga ramai dengan lalu lintas kendaraan yang padat. "Tidak semuanya warga Muara Bakti," kata Aman.
Muhammad Aljahra alias Zoya diduga merupakan pencuri amplifier di Musala Al-Ikhlas, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Selain pernyataan kepolisian, sejumlah fakta di lapangan menyebut warga Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, itu mencuri amplifier.
Pengurus Musala Al-Hidayah, Zainul Arifin, menduga Zoya sebagai pencurinya. “Ampli yang ditemukan identik dengan milik musala yang hilang," kata Zainul, Ahad, 6 Agustus 2017. Zoya adalah tukang servis peralatan elektronik yang rusak.
Baca juga: Pencuri Amplifier di Bekasi Tewas Dibakar Penduduk
Zainul mengatakan, jika Zoya terbukti sebagai maling amplifier, seharusnya dihukum oleh pengadilan negara, bukan dihakimi oleh massa, apalagi sampai dibakar. "Saya menangis, kok begitu ya? Harusnya diamanin saja," ujar Zainul.
ADI WARSONO