TEMPO.CO, Jakarta-Dugaan motif sakit hati yang melatarbelakangi pembunuhan bekas Komisaris Utama PT Sanex Steel Indonesia (sekarang Power Steel Mandiri), Tan Harry Tantono, dibantah kelompok John Refra alias John Kei. Motif ini diungkap Said Kei, pengawal Tan Harry, kepada polisi, Sabtu lalu.
Taufik Chandra, pengacara John Kei, menyatakan kalau kliennya itu tak pernah sakit hati bahwa Said yang dijadikan pengawal Tan, bukan dirinya. Pun dengan ancaman yang disebutkan Said pernah dilontarkan John. "Mana mungkin John mengancam Ayung, mereka itu kan teman baik," kata Taufik, Senin 27 Februari 2012.
Bantahan juga diberikan adik John, Tito Kei. Menurut dia, justru John yang memperkenalkan Said kepada Ayung, panggilan Tan Harry. John pula yang menurutnya meminta Ayung mempekerjakan Said. "Saya tidak tahu mengapa Said berkomentar seperti itu. Dia seperti kacang lupa kulitnya," kata Tito.
Said diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan Tan Harry pada Sabtu lalu. Polisi hingga saat ini telah menahan John dan lima orang lainnya sebagai tersangka kasus pembunuhan keji yang dilakukan di sebuah kamar hotel di Jakarta Pusat pada 26 Januari lalu itu. "Saya kenal (Ayung). Dia bos saya," ujar Said saat itu.
Said dan Ayung berkenalan di Penjara Salemba yang berlanjut dengan pengangkatan Said sebagai karyawan Ayung. Pengacara Ayung, Carrel Ticualu, juga membenarkan jika Said adalah karyawan sekaligus pengawal pribadi Ayung. "Setahu saya, Said memang diminta Ayung untuk mengawasi pabrik di Balaraja. Dia juga pernah diberi tugas ke Kalimantan," katanya.
Dihubungi terpisah kemarin, juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, hanya mengatakan kalau kasus masih dalam tahap pengembangan. Adapun Tito tadi malam malah mengatakan kalau kakaknya belum juga menjalani proses pemeriksaan.
Kepada Majalah Tempo, Kamis lalu, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jendral Untung Suharsono Radjab memang mengatakan kalau pihaknya belum mau bicara soal motif pembunuhan Tan. Meskipun John Kei diduga kuat terlibat dalam kasus tersebut lewat keterangan para tersangka dan rekaman kamera CCTV, polisi tidak akan buru-buru mengungkapkan motifnya. "Terlalu dini bicara motif. Nanti setelah keterangan tersangka, saksi ahli, dan barang bukti disatukan baru kami konstruksi motifnya," kata dia.
SATWIKA MOVEMENTI | ANANDA BADUDU | SUSENO
Berita lain:
Said Orang Kepercayaan Ayung
Menjerat John Kei, Polisi Punya Bukti CCTV
Kapolda: Kenapa Backing John Kei Tidak Nongol?
Kekuatan Besar di Balik Gangster Kei
Buron Pembunuh Ayung Ada Saat John Kei Ditangkap
Ada 'Order' Pembunuhan Direktur Power Steel?
Bos Sanex Steel Pernah Ditahan karena Punya 2 KTP
Bos Sanex Steel Berminat Garap Proyek Selat Sunda
Kisah Persahabatan Bos Sanex Steel dan John Kei
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Sanex Steel Digelar
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
43 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
47 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya