Bos Sanex Steel Sering Jadi Donatur Partai  

Reporter

Editor

Selasa, 28 Februari 2012 15:44 WIB

Ayung alis Tan Harry Tantono. Fiddy/okezone

TEMPO.CO, Jakarta - Tan Harry Tantono, petinggi PT Sanex Steel Indonesia yang menjadi korban pembunuhan, bukan orang sembarangan. Pria 51 tahun yang akrab disapa Ayung itu memiliki jabatan Komisaris Utama PT Sanex Steel Indonesia. Ia cukup dekat dengan petinggi partai atau pejabat sekelas menteri di negeri ini.

Menurut Sumber Tempo, jaringan bisnis baja yang dibangun Ayung tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga sampai di tanah leluhurnya, Cina. Seperti ditulis Majalah Tempo edisi 27 Februari–4 Maret 2012, sumber itu mengungkapkan bahwa sejumlah partai politik, antara lain Golkar dan Demokrat, pernah mendapat sumbangan dari perusahaannya.

Pada saat dia meninggal, sejumlah tokoh politik, antara lain tokoh Golkar yang juga menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, datang melayat.

Kedekatan inilah yang menurut sumber Tempo membuat polisi dengan cepat menangkap John Kei, pimpinan kelompok Pemuda Kei yang diduga terlibat pembunuhan Ayung.

Ayung ditemukan tergeletak berlumuran darah di atas sofa di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat pada 26 Januari lalu. Mengenakan kemeja merah jambu, tubuhnya penuh bacokan dan lehernya menggangga terkena sayatan.

Keterangan terkait adanya aliran dana dari perusahaan Ayung ke sejumlah partai dibenarkan oleh pengacara Ayung, Carrel Ticualu. “Dia memang sering menjadi donatur partai politik,” ujar Carrel.

Menurut Carrel, Ayung tipe pengusaha ambisius. Ambisinya untuk menjadi pengusaha besar membuat dia bergaul dengan siapa saja, mulai dari petinggi partai, pejabat sekelas menteri, hingga preman.

Adanya permintaan sejumlah orang dekat dengan Ayung dibantah keras oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Untung Suharso Radjab. “Kami bergerak dan menangkan karena berdasarkan fakta dan bukti,” kata Untung kepada Tempo.

John Kei ditangkap polisi di Hotel C’One, Jakarta Timur, pada Jumat, 17 Februari lalu. Penangkapan itu dilakukan karena ia diduga terlibat pembunuhan Ayung. Ketika penangkapan, polisi terpaksa menembak kaki kanannya karena mencoba melawan.

RINA WIDIASTUTI

Berita lain:

Sakit Hati, Kacang Lupa Kulit dan Kasus John Kei
Said Orang Kepercayaan Ayung
Menjerat John Kei, Polisi Punya Bukti CCTV
Kapolda: Kenapa Backing John Kei Tidak Nongol?

Kekuatan Besar di Balik Gangster Kei

Buron Pembunuh Ayung Ada Saat John Kei Ditangkap
Ada 'Order' Pembunuhan Direktur Power Steel?
Bos Sanex Steel Pernah Ditahan karena Punya 2 KTP
Bos Sanex Steel Berminat Garap Proyek Selat Sunda
Kisah Persahabatan Bos Sanex Steel dan John Kei
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Sanex Steel Digelar

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

43 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

46 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya