Pendukung John Kei Dikabarkan ke Jakarta, Priok Diperketat  

Reporter

Editor

Jumat, 2 Maret 2012 08:45 WIB

Sejumlah anggota unit tangkap Reskrim Polres Jakarta Pusat mengamankan seseorang yang diduga preman di Stasiun Sudirman Jakarta, Selasa (19/4). Razia dilakukan dalam rangka pengamanan jelang hari Raya Paskah dan antisipasi seringnya tawuran warga di wilayah Jakarta Pusat. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memperketat penjagaan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Kamis, 1 Maret 2012. Penjagaan ini diduga terkait dengan isu kedatangan sekelompok orang asal Ambon yang akan tiba di pelabuhan tersebut menggunakan kapal motor Ciremai. Kedatangan kelompok itu disebut-sebut berhubungan dengan proses hukum yang tengah dijalani John Refra alias John Kei di Jakarta.

Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Asep Safrudin tidak membantah isu itu. "Tapi kami belum bisa memastikan benar atau tidaknya," kata Asep.

Polres Tanjung Priok mengerahkan puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap untuk mengamankan pelabuhan. Semua penumpang KM Ciremai yang baru turun diperiksa. Polisi berhasil menyita 28 senjata tajam. Namun, tidak ada penumpang yang ditangkap. "Kami tidak bisa menahan karena belum menemukan indikasi untuk tindak kekerasan," kata Asep. "Tapi kami tetap mencatat data mereka."

Kasim, 68 tahun, penumpang KM Ciremai yang terjaring razia, mengatakan dirinya memang membawa 20 parang dari kampung halamannya, Buton, Sulawesi Tenggara. Rencananya, alat-alat itu akan ia gunakan untuk bercocok tanam. "Saya tidak tahu kalau tidak boleh bawa senjata tajam," katanya.

Alasan serupa disampaikan Andre, 22 tahun. Dia membawa senjata khas Sulawesi dari Bone. "Ini oleh-oleh, pemberian kakek saya," katanya.

Tito Refra, adik John Kei, mengatakan belum mendengar isu kedatangan sekelompok orang dari Ambon. Dia memang sering berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman untuk mengabarkan kondisi kesehatan sang kakak. Namun, dia tidak pernah mendengar ada rencana pemberangkatan serombongan orang dari sana. "Kami belum tahu itu," kata Tito.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, memastikan kabar yang beredar itu hanya isu. Kendati demikian, polisi akan tetap waspada. "Kami selidiki apakah itu benar atau tidak."

l SYAILENDRA | ANANDA BADUDU

Berita terkait
Peluru itu Ternyata Tembus Kaki John Kei
Polisi Harus Jadi Aktor Utama Antipreman
Peluru itu Ternyata Tembus Kaki John Kei
John Kei Ditangani 14 Dokter RS Polri
Jahitan Luka John Kei Dicabut Sabtu Pekan Ini
Tito Kei Bantah Terlibat Penyerangan RSPAD

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

44 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

48 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya