PT KAI Tetap Bongkar Kios di Stasiun  

Reporter

Jumat, 11 Januari 2013 13:37 WIB

Puluhan pedagang kaki lima memenuhi halaman Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (18/6). Tidak adanya penataan dari pihak terkait, membuat Stasiun Gondangdia tampak kotor dan kumuh. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia tak menghiraukan rekomendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk menghentikan sementara pembongkaran kios pedagang kaki lima di peron stasiun se-Jabodetabek.

"Kami akan tetap membongkar kios yang masa sewanya sudah habis," kata juru bicara PT KAI Daerah Operasional I, Mateta Rizalulhaq, saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Januari 2013.

Menurut dia, PT KAI menerima rekomendasi tersebut dalam pertemuan dengan Komnas HAM kemarin siang. "Kami hanya mendengar rekomendasi mereka, itu hanya saran," ujarnya.

Pembongkaran kios kaki lima di semua stasiun di Jabodetabek, kata Mateta, tetap harus dilaksanakan. "Itu bagian dari standar pelayanan minimal kereta rel listrik. Peron adalah hak milik penumpang," ujar dia.

Pembongkaran kios di peron stasiun dilakukan untuk memperbaiki mutu layanan agar penumpang nyaman menggunakan moda transportasi berjalur rel tersebut. "Biar target kami pada 2018 untuk mengangkut 1,2 juta penumpang tercapai," ujarnya.

Adapun Komisioner Komnas HAM Natalius Sigai mengklaim, dalam pertemuan kemarin, PT KAI bersedia untuk menghentikan sementara penertiban kios tersebut. Penghentian dilakukan hingga ada pembayaran ganti rugi dan kepastian dari PT KAI kepada para pemilik kios yang dirobohkan.

"Hak ekonomi dan sosial rakyat tidak bisa langsung berhenti begitu saja dengan adanya penertiban," kata Natalius. Menurut dia, pedagang, terutama yang masih memegang kontrak hingga pertengahan tahun ini, telah lama menggantungkan hidup mereka di area stasiun.

Pertemuan kemarin digelar di kantor Komnas HAM setelah banyaknya aduan terhadap penertiban kios di sejumlah stasiun oleh PT KAI. Di beberapa stasiun, seperti di Stasiun Pondok Cina, Depok, penertiban itu memicu perlawanan dari pedagang.

M. ANDI PERDANA

Berita terkait

Said Didu Mengkritik soal Pembebasan Lahan PIK 2, Berujung pada Laporan UU ITE

18 hari lalu

Said Didu Mengkritik soal Pembebasan Lahan PIK 2, Berujung pada Laporan UU ITE

Said Didu dilaporkan melanggar UU ITE soal kritik pembebasan lahan PIK 2 yang berakibat pada penggusuran warga.

Baca Selengkapnya

Ratusan Advokat Disebut Siap Bela Said Didu di Kasus PSN PIK 2

18 hari lalu

Ratusan Advokat Disebut Siap Bela Said Didu di Kasus PSN PIK 2

Ratusan orang tim kuasa hukum dari berbagai kantor hukum akan membela Said Didu. Mereka mengecam keras adanya dugaan kriminalisasi terhadap Said Didu dalam menyuarakan aspirasinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Pemilik Asep Stroberi, Fasilitas Jet Pribadi Kaesang-Erina Gudono Dianggap Gratifikasi, serta Hubungan Harvey Moeis dengan Brigjen Mukti Juharsa

24 hari lalu

Top 3 Hukum: Pemilik Asep Stroberi, Fasilitas Jet Pribadi Kaesang-Erina Gudono Dianggap Gratifikasi, serta Hubungan Harvey Moeis dengan Brigjen Mukti Juharsa

Berita Hukum yang paling banyak dibaca pada hari ini meliputi siapa di balik pemilik Asep Stroberi yang lolos dari penggusuran serta dua berita lain.

Baca Selengkapnya

Siapa Pemilik Asep Stroberi yang Restorannya Kokoh Berdiri saat Penggusuran PKL Puncak?

24 hari lalu

Siapa Pemilik Asep Stroberi yang Restorannya Kokoh Berdiri saat Penggusuran PKL Puncak?

Asep Stroberi adalah restoran keluarga yang menawarkan hidangan khas Sunda yang dimiliki oleh Asep Haelusna.

Baca Selengkapnya

HUT RI di IKN, Pesan Warga Pemaluan untuk Pemerintah: Jangan Usir Kami dari Tempat Kelahiran

35 hari lalu

HUT RI di IKN, Pesan Warga Pemaluan untuk Pemerintah: Jangan Usir Kami dari Tempat Kelahiran

Sejumlah warga Desa Pemaluan, Sepaku, Kalimantan Timur yang terdampak pembangunan IKN masih berharap tidak terusir dari tanah kelahirannya

Baca Selengkapnya

Usai Kosongkan Kantor PKBI, Ini Rencana Kemenkes

11 Juli 2024

Usai Kosongkan Kantor PKBI, Ini Rencana Kemenkes

Direktur Eksekutif PKBI Eko Maryadi minta pihak Kemenkes membawa surat keputusan eksekusi dari pengadilan, baru PKBI akan pindah dengan sukarela.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Menggusur Para PKL di Kawasan Puncak, Mau Dipindah ke Rest Area

24 Juni 2024

Pemkab Bogor Menggusur Para PKL di Kawasan Puncak, Mau Dipindah ke Rest Area

Pemkab Bogor tengah menertibkan kawasan Puncak dari para pedagang kaki lima atau PKL. Para pedagang melawan penggusuran tersebut.

Baca Selengkapnya

Sengketa HGB PT IKU dan Warga Desa Telemow, Walhi Minta Keterbukaan Dokumen

23 Juni 2024

Sengketa HGB PT IKU dan Warga Desa Telemow, Walhi Minta Keterbukaan Dokumen

Walhi menyesalkan putusan permohonan informasi publik terhadap dokumen HGB PT ITCI Kartika Utama yang berpotensi menggusur warga Desa Telemow.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

18 Mei 2024

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 April 2024

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya