Pengakuan Ojek Pangkalan Soal Alasan Tak Mau Gabung GoJek

Reporter

Minggu, 2 Agustus 2015 05:59 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Jasa layanan angkutan ojek sepeda motor berbasis aplikasi di telepon seluler seperti GoJek dan Grab Bike, semakin diminati oleh para pengojek konvensional berkat tawaran penghasilan yang lebih tinggi. Namun tawaran tersebut ternyata tidak membuat sejumlah pengemudi ojek pangkalan mau bergabung.

Babe, seorang pengemudi ojek pangkalan di daerah Mampang, Jakarta Selatan, mengaku tidak berminat bergabung dengan GoJek karena dia tidak mengerti cara mengoperasikan telepon seluler. “Katanya terima pesanannya harus pake hape, saya enggak ngerti cara pakainya,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2015. (Baca: Cara Pengemudi GoJek Hindari Konflik dengan Ojek Pangkalan)

Dalam sistem layanan GoJek, tidak hanya pelanggan yang menggunakan aplikasi di telepon seluler untuk memesan. Namun pengemudi juga menggunakan aplikasi serupa untuk menerima permintaan pelanggan.

Babe menambahkan, di usianya yang sudah mencapai 50 tahun, dirinya sudah tidak kuat lagi berlama-lama mengojek atau mengojek sampai ke tempat yang jauh. “Sudah tua jadi gampang capek, sekarang juga paling jauh nganter ke Tendean atau Pasar Minggu,” kata pria asli Betawi tersebut.

Sementara Didin, pengemudi ojek pangkalan di daerah Beji, Depok, beralasan bahwa pendapatannya jika bergabung dengan GoJek justru akan menurun. “Kalau sekarang penghasilan semuanya buat sendiri, kalau di GoJek harus dibagi sama kantornya, jadi kurang dong,” kata Didin.

Didin berujar, ada beberapa rekannya yang bergabung dengan GoJek tapi kemudian keluar. Alasannya, jumlah pendapatan berbeda bila dibandingkan menjadi ojek pangkalan. Sejumlah rekan Didin di pangkalan ojek juga membenarkan hal tersebut. (Baca: Ini Suka-Duka Sopir GoJek: Beli Kosmetik, Dimaki, dan Tersesat)

Layanan angkutan ojek sepeda motor berbasis telepon seluler seperti GoJek dan Grab Bike memberikan peluang bagi pengemudi ojek untuk mendapatkan pelanggan di lokasi mana saja tanpa terikat pangkalan. GoJek di laman resminya menyatakan bahwa seluruh calon pengemudi GoJek akan mendapat pelatihan menyeluruh mulai penggunaan telepon seluler hingga keamanan mengemudi. Selain itu pengemudi akan mendapat pembagian keuntungan sebesar 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan, termasuk bonus saat mencapai target tertentu.

RADITYA PRADIPTA |NIEKE INDRIETTA

Berita Menarik:

KPK Geledah Kantor Gatot, Pejabat Ini Gelar Rapat 'Gelap'
Siswa Meninggal Usai MOS, Menteri Anies: Lakukan Investigasi
Salah Tangkap Tukang Ojek, Satu Sel Bersama 50 Napi

Berita terkait

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.

Baca Selengkapnya

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.

Baca Selengkapnya

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

23 Januari 2023

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

Sardani, pengemudi ojek pangkalan (opang), yang tewas menjadi korban begal sempat melakukan perlawanan

Baca Selengkapnya