TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Metro Jakarta Barat mengegendakan inspeksi mendadak peredaran daging busuk atau tiren di sejumlah swalayan dan pasar tradisional. Sebelumnya Polda Metro Jaya menerima beberapa keluhan seputar beredarnya daging ayam bangkai atau istilah popnya "mati kemaren" di beberapa pusat penjualan.
"Kami akan rencanakan dengan Dinas Kesehatan secepatnya," ujar Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Setija Junianta dalam keterangan persnya, Senin, 8 Agustus 2011.
Menurutnya upaya inspeksi ke lapangan dirasakan penting untuk merespons keluhan masyarakat. Namun di tengah terkonsentrasinya pengamanan selama ramadan ia menyatakan lembaganya belum berani menyatakan ke publik kapan rencana inspeksi ke lapangan akan dilaksanakan. "Kami koordinasi dululah," ujarnya.
Untuk mendukung rencana itu, lembaga akan segera berkoordinasi dengan beberapa tenaga ahli yang bisa menentukan kualitas daging yang menjadi sorotan publik tersebut. "Harus ada ahli yang menentukan, kalau kami (polisi) hanya berdasarkan undang-undang. Itu layak atau tidak, akan coba dikoordinasikan," ucapnnya lagi.
Setija menambahkan dalam prakteknya nanti beberapa tempat akan menjadi perhatian untuk segera dilakukan inspeksi, yakni pasar tradisional dan swalayan. Namun ia enggan menyebutkan pasar dan swalayan mana saja yang dimaksud. "Pokoknya kami akan lakukan penelitian, inspeksi, pengecekan di swalayan dan pasar-pasar yang berpotensi menjual daging ayam, sapi yang busuk yang disebutkan," ujarnya.
Sebagai komandan baru di Polres Metro Jakarta Barat, selain merencanakan inspeksi daging tiren, selama Ramadan tahun ini lembaganya juga masih memfokuskan pengamanan warga selama puasa, termasuk menyusun agenda pengamanan selama Lebaran yang akan datang. "Untuk operasi ketupat akan segera diberlakukan H-8 Lebaran," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN