TEMPO.CO, Depok - Banjir dan tanah longsor yang terjadi mulai akhir pekan lalu membuat Pemerintah Kota Depok kewalahan. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, Enco Kuryasa mengaku kesulitan mendata banjir sejak Sabtu lalu. Karena itu, dia menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat yang menjadi korban banjir dan longsor.
"Kami memohon maaf kepada warga yang terkena musibah banjir tapi tidak tertangani semua, mengingat tenaga satuan tugas terbatas sementara kejadian serempak di wilayah kota," kata Enco, Selasa, 25 Desember 2012.
Banyaknya titik banjir dan longsor menyebabkan satuan tugas banjir Kota Depok kewalahan. Enco mengaku pihaknya hanya dapat menurunkan tujuh tim yang dibantu oleh 100 personil TNI Yon Unit TNI 201 untuk menangani banjir dan longsor.
Selain itu, Enco mengatakan saat ini penanganan yang dilakukan hanya bersifat tanggap darurat. Pasalnya, anggaran untuk perbaikan infrastruktur yang rusak harus dilakukan dengan sistem lelang tahun depan. "Kerusakan sebetulnya tidak terlalu parah, masih penanganan darurat saja," kata dia.
Menurut Enco, dalam dua bulan terakhir ini, pemerintah sudah mengeluarkan dana tanggap darurat sebesar Rp 240 juta. Enco menambahkan, akan memeriksa lagi titik bencana dan korbannya. Jika ada kerusakan parah, nantinya akan dilakukan perbaikan pasca bencana dan harus lewat prosedur.
Tingginya curah hujan pada Sabtu dan Minggu kemarin menyebabkan banjir dan longsor terjadi di 12 lokasi di Depok. Akibatnya, ribuan rumah terendam air, puluhan rumah rusak, dan empat warga luka-luka karena tertimbun tanah longsor di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Sejumlah titik banjir yang terjadi sejak Sabtu lalu adalah di Perumahan Taman Duta, Jatijajar, Mekar Perdana Abadi Jaya, Komplek Nirmala Mekarsari, Jalan Babon Beji Timur, Bukit Cengkeh, Jalan Koperasi Kelurahan Curug, Jalan Haji Icang Menpora, Perum AURI Cisalak, dan Rajabana. Sementara longsor terjadi di tiga lokasi di Depok, yakni di Jatijajar, Cinere, dan Palsi Gunung Selatan.
ILHAM TIRTA
Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Gaji Rp 10 Juta, Rp 20 Juta Tak Ada Artinya
Greenpeace: Kiamat Terjadi pada 2030
Jokowi Cegah Banjir Pakai Sumur Resapan