Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Uji Beras Plastik Beda, LBH Tetap Lindungi Pelapor

image-gnews
Pedagang menunjukan salah satu beras yang dijualnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 21 Mei 2015. Para pembeli mencium aroma dan melihat bentuk fisik beras, salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari peredaran beras sintetis dipasaran. TEMPO/Subekti.
Pedagang menunjukan salah satu beras yang dijualnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 21 Mei 2015. Para pembeli mencium aroma dan melihat bentuk fisik beras, salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari peredaran beras sintetis dipasaran. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewi Septiani, 29 tahun, adalah orang yang pertama kali melaporkan adanya beras plastik ke media sosial. Dia mengaku sempat merasa diintimidasi beberapa pihak karena melaporkan dugaan beras plastik.

Pengacara Lembaga Bantuan Hukum Jakarta yang mendampingi Dewi, Ahmad Hardi Firman, mengatakan tindakan Dewi itu seharusnya diapresiasi. "Itu mengajarkan orang untuk bisa menjadi konsumen cerdas," kata Ahmad kepada Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.

Dewi, kata Hardi, hanya berupaya untuk menyampaikan informasi yang diperolehnya kepada masyarakat. "Dia berupaya juga dengan melaporkan ke Badan POM," ujarnya. Menurut dia, itu tindakan yang cukup bertanggung jawab.

Terkait dengan kebenaran informasi Dewi, Hardi mengatakan hal tersebut menjadi tugas kepolisian untuk membuktikannya. "Apakah itu benar atau salah, kepolisian yang perlu menyelidikinya," kata dia.

Karenanya, LBH Jakarta akan tetap mendampingi Dewi sampai proses penyelidikan atas temuan beras palsu ini selesai. "Besok dia akan menjalani pemeriksaan lagi di Polres Bekasi," kata Hardi.

Hasil uji laboratorium dari PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, menyimpulkan bahwa beras yang diuji mengandung unsur plastik. Tiga senyawa plastik itu antara lain benzyl butyl phthalate (BBP), bis (2-ethylhexyl phthalate) (DEHP), dan diisionyl phatalate (DINP). Kandungan itu terdapat dalam bahan-bahan pembuat pipa, kabel, dan barang lainnya yang terbuat dari plastik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini berbeda dengan pernyataan Kepala Kepolisian RI yang mengumumkan uji laboratorium beras hasilnya negatif dan tak ditemukan kandungan plastik.

Dewi mengaku pasrah setelah pemerintah pusat mengumumkan beras temuannya tak mengandung plastik. Ia menegaskan, tak ada motif apa pun selain hanya ingin menginformasikan temuannya itu.

"Tidak ada maksud apa-apa, saya hanya aware saja," kata Dewi, Rabu, 27 Mei 2015. Soalnya, kata dia, beras temuannya itu berbeda dari seperti biasa. Hasil masakannya tak dapat dikonsumsi. Menurut dia, nasinya rusak dan bahkan adiknya sendiri yang mengkonsumsi mengalami sakit perut, muntah, mual, dan mencret.

Karena itu, ia langsung mengunggah temuannya tersebut media sosial, sebab aduan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan belum mendapatkan jawaban. Tak lama kemudian, langkahnya membuat heboh masyarakat. "Enggak ada maksud lain. Apalagi, untuk menyudutkan seseorang," katanya.

NINIS CHAIRUNNISA | ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Kutu Beras. pestwiki.com
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.


Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Kapolri: Tak Ada Senyawa Plastik dalam 'Beras Plastik'
Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.


Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.


Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial


Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Petugas Rukun Warga mendistribusikan beras bantuan sosial Presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 18 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian
Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.


Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Ilustrasi beras putih. shutterstock.com
Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.


Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki
Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.


Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Nikon D5200 ditujukan bagi kelas amatir, namun fitur yang ditanamkan dalam DSLR generasi lanjutan D5100 ini cukup canggih, seperti kemampuan continuous shot 5 frame per second (fps) dan sensitivitas ISO hingga 25600. digitalcamerainfo.com
Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.


Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Pedagang beras. TEMPO/Tony Hartawan
Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.


Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.