TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Adli Hakim, mengatakan perseroan belum menetapkan rute mana yang akan dilalui kereta rel listrik (KRL) baru. Menurut dia, pengaturan jumlah dan frekuensi KRL di setiap rute bisa fleksibel.
"Untuk alokasi kereta dan rute belum ditentukan. Namun yang jelas, semakin banyak kereta, maka akan ada peningkatan frekuensi," katanya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 1 Juli 2015. Adli menjelaskan, selain menambah perjalanan KRL, pembelian kereta berfungsi untuk menggantikan kereta-kereta yang akan menjalani perawatan rutin dalam waktu yang panjang.
Siang ini, PT KCJ mendatangkan 30 unit KRL dari Jepang. Kedatangan ke-30 gerbong ini merupakan tahap pertama dari 120 gerbong yang akan didatangkan oleh KJC hingga akhir tahun. KCJ membeli kereta tersebut dari salah satu operator kereta terbesar di Jepang, JR East.
Sejak 2008 hingga saat ini, PT KCJ telah membeli 784 unit KRL dan saat ini seluruh KRL tersebut dioperasikan untuk mengakomodasi 880 perjalanan di wilayah Jabodetabek setiap harinya. Pada pertengahan Juni lalu, terdapat 914.840 penumpang yang bisa diangkut KJC setiap hari.
Adli menjelaskan, perseroan memiliki target pada akhir tahun KCJ bisa mengangkut penumpang dalam sehari-hari sebanyak 800-900 ribu penumpang. "Selain itu, sampai akhir tahun, kami menargetkan terdapat 982 perjalanan KRL setiap harinya," tuturnya.
GANGSAR PARIKESIT