TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengutarakan harapannya usai memberikan hibah sepeda motor dan perlengkapan huru-hara pada pasukan Komando Daerah Militer Jayakarta di Balai Kota, Jumat, 7 Agustus 2015. Fasilitas tersebut, kata dia, bukan sekadar alat bergaya, namun untuk menambah performa prajurit dalam operasi taktis.
Lebih-lebih, kata Ahok–sapaan Basuki, hibah sepeda motor bisa menjadi sarana prajurit untuk ikut membantu polisi menumpas aksi begal yang marak di Ibu Kota. “Harapan saya begitu prajurit naik motor, dapat notifikasi pembegalan bisa sampai lokasi maksimal 8 menit untuk melumpuhkan penjahat,” dia berujar.
Ahok berujar, hibah ini merupakan proses untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, dan rapi. Sebab, segala kondisi Jakarta sebagai ibu kota pemerintahan selalu dipantau dunia internasional. “Jika kondisinya aman, maka investor tak ragu datang ke sini sehingga perekonomian Indonesia terdongkrak juga,” Ahok menambahkan.
Sementara itu Panglima Kodam Jayakarta, Mayor Jenderal Agus Sutomo, mengapresiasi kebijakan Ahok yang menghibahkan ratusan sepeda motor dan perlengkapan huru-hara. Menurut dia, tambahan sarana tersebut merupakan langkah untuk membekali prajurit dalam operasi pengamanan Jakarta. “Prajurit sekarang bisa bergerak cepat bila mendapati ada kejahatan di sekitar mereka,” kata Agus.
Pemerintah DKI resmi menyerahkan hibah pada Kodam Jaya senilai Rp 51 miliar. Rinciannya ialah pembelian 326 unit sepeda motor pabrikan Jepang jenis trail senilai Rp 18 miliar. Lalu, pembelian 2.950 set alat perlengkapan huru-hara senilai Rp 29,7 miliar.
RAYMUNDUS RIKANG