Eksklusif, Dokter Mery Anastasia: Suasana Malam Itu Gelap
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 3 Februari 2022 21:55 WIB
Anda kemudian mencarinya?
Ya mencari. Saya ambil tas, isinya masih utuh termasuk dompet. Tak lama berselang saya ijin kepada perawat dan satpam kalau saya mau mencari makan.
Anda menyetir kendaraan keluar rumah sakit pukul berapa saat itu?
Tengah malam sekitar pukul 23.00. Singkat cerita setelah saya menyisir jalan Raya Legok saya menemukan Leon sedang berjalan kaki di sisi kiri jalan ke arah Karawaci. Saya panggil, dia langsung naik mobil dan mengatakan akan pulang ke rumah untuk mandi, ganti baju dan ada customer yang menunggu.
Anda menuruti permintaan Leon pulang ke rumah?
Semula saya bilang tidak usah pulang dulu. Lebih baik beristirahat di hotel. Saya merasa perasaan tidak enak karena kondisi dia sepertinya sedang kalut. Apalagi dia belum makan seharian.
Tapi Leon bersikukuh mau pulang meminta restu orangtua. Dia berubah pikiran semula mau meninggalkan rumah. Sampai pada saat melintasi warung Madura, dia mendadak minta berhenti. Saya menyetir cukup kencang sehingga kebablasan. Terpaksa saya memundurkan kendaraan. Karena kondisi malam itu gelap, saya tidak tahu Leon membeli apa. Saya hanya berpikir positif dia membeli camilan. Saya menunggu cukup lama.
Apakah Anda marah ketika Leon sudah kembali ke mobil?
Saya kesal tapi karena fokus menyetir tidak saya perhatikan dia membeli apa. Apalagi yang ada dalam pikiran, saya telah meninggalkan pekerjaan penting di rumah sakit.
Apa yang dilakukan saat kalian sampai di bengkel sekitar pukul 23.30 WIB?
Sesampainya di bengkel, saya memarkir mobil persis di depan bengkel. Leon turun membuka pintu mobil tanpa menutupnya kembali. Saya berteriak beberapa kali memanggil namanya. Tapi dia tak menggubris langsung masuk ke dalam bengkel.
Lalu bagaimana Anda kemudian membuang bensin itu ke bengkel?
Begitu Leonardi turun tidak menutup pintu, saya turun dari balik kemudi dan memutar depan mobil dan menutup pintu kiri. Suasana malam itu gelap, mata saya tak melihat ada barang bentuk dan rupanya apa ada di bawah jok depan. Masih kesal dengan Leon yang tak menutup pintu, saya buang saja barang dia di bawah jok itu. Saya ambil sekenanya dan saya lempar begitu saja. Saya kaget malah ada percikan api yang hampir menyambar kaki saya. Seketika itu saya lari ke atas mobil dan menjauhkan kendaraan saya, takut ada ledakan.
Setelah itu apa yang dilakukan Anda?
Saya panik melihat api, terdengar suara dentuman kebakaran.
Setelah kobaran api membesar apa yang Anda lakukan?
Saya memikirkan keselamatan penghuni, panik dan perasaan saya tak karuan. Saat melihat adik Leon turun saya menanyakan abang gimana? Tapi tak mendapatkan informasi.
(Nando dalam kesaksian di persidangan mengatakan abangnya Leonardi masuk bengkel naik ke lantai dua sambil mengatakan, 'Mery itu mau bakar bengkel. Dia sudah di bawah membawa bensin sudah menyalakan api.' Nando dan Fransiska selamat atas bantuan tim pemadam kebakaran Kota Tangerang turun dari lantai empat ruko dengan tangga pemadam kebakaran. Edy dan Lylis meninggal di lantai dua. Sedangkan Leonardi jasadnya ditemukan di lantai empat).
Kapan Anda tahu kebakaran itu menewaskan seisi rumah kecuali adik-adik Leonardi, Fernando Syahputra dan Fransiska?
Tiga hari setelah peristiwa itu.
Baca juga: Top 3 Metro: Wawancara Eksklusif Dokter Pembakar Bengkel, Dirut BUMD Pamer Uang
AYU CIPTA