KPAI Minta Kementerian Lingkungan Turun Tangan Soal Polusi Batu Bara di Marunda

Sabtu, 12 Maret 2022 15:04 WIB

Warga menunjukkan debu polusi batu bara di Rusun Marunda, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tengah menyelidiki sumber pencemaran debu batu bara di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. TEMPO / Hilman Fathurrahma W

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Retno Listyarti menemukan polusi batu bara di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, berdampak pada kesehatan anak.

Kemarin, Komisioner KPAI itu mengunjungi sekolah satu atap yang terdiri dari SDN Marunda 05, SMPN 290, dan SLB Negeri 08 Jakarta Utara untuk mengecek soal pencemaran debu batu bara itu. Retno datang setelah mendapat informasi tentang pencemaran itu dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Johnny Simanjuntak.

Pada kunjungan itu, Retno bisa melihat langsung gunungan batu bara dari lantai empat SMPN 290 Jakarta. “Para guru dan kepala sekolah dari 3 satuan pendidikan tersebut mengakui abu batu bara sangat mengganggu aktivitas sekolah,” kata Retno dalam keterangan tertulis, 12 Maret 2022.

Menurut keterangan dari pihak sekolah, debu batu bara yang mencemari lantai harus disapu dan dipel sedikitnya empat kali selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang berlangsung dari pukul 6.30 sampai 13.00.

Warga bermain di RPTRA Rusun Marunda di tengah debu polusi batu bara yang mencemari kawasan tersebut pada Senin, 7 Maret 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahma W

“Penjaga sekolah dan petugas pembersih mengatakan polusi debu batu bara baru mereda jika hujan, tetapi jika panas maka debu batu bara terbawa angin dan mengotori ruang kelas,” kata Retno.

Retno mengatakan debu batu bara berdampak pada kesehatan warga terutama anak-anak, mulai dari masalah pernapasan atau ISPA, gatal-gatal pada kulit, hingga mengotori ruang bermain anak. Bahkan da anak yang sampai mengalami kerusakan kornea mata karena terpapar debu batu bara.

Dalam pertemuan antara Komisioner KPAI dan anggota DPRD DKI pada Jumat malam, 11 Maret 2022, warga Marunda menceritakan pencemaran batu bara sudah mulai dirasakan sejak 2018 hingga sekarang.

Peristiwa fatal terjadi pada 2019 ketika seorang anak yang sedang bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sakit mata diduga karena partikel batu bara. Bocah lelaki yang duduk di bangku Sekolah Dasar itu menderita kerusakan mata dan baru mendapat donor mata pada 2021.

Selanjutnya banyak warga usia anak terdampak...

<!--more-->

Advertising
Advertising

Berdasarkan data dari Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) Rusunawa Marunda, ada 10.158 penghuni Rusunawa Marunda dari lima tower, dengan rincian balita sebanyak 344 orang, anak-anak usia 5-13 tahun sebanyak 1.457 orang, remaja 14-17 tahun sebanyak 762 orang, dan usia dewasa 18 tahun ke atas sebanyak 7.595 orang.

Melihat banyak warga usia anak yang terdampak, KPAI meminta pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga Kementerian Lingkungan Hidup untuk segera menindaklanjuti laporan warga Rusunawa Marunda.

“KPAI mendorong Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Lingkungan Hidup, untuk melakukan investigasi AMDAL dan dampak pencemaran terhadap lingkungan Rusunawa Marunda,” kata Retno.

KPAI juga berkoordinasi dengan Direktur WALHI Jakarta Bagus Ahmad untuk memberikan advokasi jika warga memerlukan pendampingan hukum atas kerugian dari pencemaran batu bara tersebut.

Baca juga: DKI Duga Industri Biang Keladi Polusi Batu Bara di Marunda

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

5 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

10 jam lalu

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

Pembangunan jaringan IPAL bertujuan untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

3 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

4 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

5 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

9 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

10 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

10 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

10 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

11 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya