Bagaimana Cara Polisi Melacak Keberadaan Penculik Anak MA? Cerita Operasi Pencarian 26 Hari

Reporter

Ihsan Reliubun

Jumat, 6 Januari 2023 10:11 WIB

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memberikan keterangan terkait penculikan Malika di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 3 Januari 2022. Kejadian penculikan pada Rabu, 7 Desember 2022 itu terekam CCTV. Tampak Malika dan Iwan menumpangi sebuah bajaj warna biru dan diantarkan sampai ke wilayah sekitar Stasiun Kota. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudi mengakui adanya kesulitan dalam memburu penculik anak MA. Puncak kesulitan paling utama adalah mengungkap identitas pelaku penculik yang belakangan terungkap bernama Iwan Sumarno.

"Dalam pengungkapan kasus, identifikasi korban dan pelaku menjadi sangat penting," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin kepada Tempo, di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Kamis, 5 Januari 2023.

Beberapa kesulitan, seperti CCTV dengan tampilan gambar yang jauh sehingga wajah Iwan sulit teridentifikasi. Hal itu menyulitkan polisi mengenali wajah Iwan. Menurut Komarudin belasan kamera pengawas dihimpun polisi untuk menelusuri Iwan.

Pada kamera pengawas lain hasilnya sama. Polisi memakai sebagian rekaman gambar itu agar bisa melihat, memperkirakan tinggi badan, gestur, termasuk atribut yang digunakan pria 42 tahun yang bekerja sebagai pemulung itu.

Menurut Komarudin ada dua CCTV di Jalan Industri, yang dijadikan pegangan untuk melacak Iwan. Selain kamera pengawas, polisi juga meminta keterangan keluarga korban dan sejumlah pemulung, untuk mengumpulkan informasi mengenai tempat tinggal maupun tempat mereka pernah melihatnya.

Advertising
Advertising

Identitas Iwan mulai terkuak ketika sepotong CCTV berhasil memperlihatkan wajah, dan disandingkan dengan informasi tentang masa lalunya yang pernah ditahan di Pademangan, Jakarta Utara, karena kasus penggelapan sepeda motor. Dari situ polisi bisa mengidentifikasi Iwan. "Di situlah baru kita menemukan nama Iwan Sumarno," katanya.

Kesulitan lain yang dialami polisi adalah Iwan, tersangka penculikan memiliki sejumlah nama. Misalnya, di keluarga MA, ia dikenal bernama Yudi; di kalangan pemulung disebut Herman; dan di keluarganya, ia dipanggil Jeky.

"Dari nama tersebut kita melakukan pendalaman sehingga kita tetapkan bersangkutan DPO. Berdasarkan keterangan saksi yang dituangkan dalam BAP, setelah kita tunjukan fotonya," Komarudin.

Polisi gunakan scientific crime investigation lacak pelaku penculikan

Dalam membongkar kasus penculikan anak ini, polisi pun menggunakan scientific crime investigation atau metode investigasi ilmiah. Baik manual maupun peralatan teknologi. Salah satu hal yang dilakukan dengan metode ilmiah itu apakah Iwan menggunakan ponsel seperti keterangan keluarga MA, dan hasil investigasi ilmiah menunjukkan Iwan tidak menggunakan telepon.

Baru pada Senin malam, 2 Januari lalu, polisi menangkap Iwan bersama korban di wilayah Cipadu, Ciledug, Jalan Wahid Hasyim, Tangerang Selatan. Sekitar pukul 21.30, dan Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Pusat. Sementara tersangka, "Iwan Sumarno ada di tahanan kami Polres Jakarta Pusat," kata dia.

Dalam kasus tersebut sampai saat ini polisi belum mengungkap motif penculikan MA. Kepada polisi, Iwan mengatakan dirinya hanya ingin mengajak MA jalan-jalan. Menurut Komarudin, keterangan Iwan belum maksimal untuk menunjukkan motif.

Keterangan korban jadi kunci untuk mengungkap motif penculikan

Pengungkapan motif baru bisa dilakukan setelah MA sudah bisa dimintai keterangan. MA akan diminta menceritakan tindakan Iwan kepadanya. "Keterangan korban ini menjadi kunci untuk kita mengungkap motif dari tersangka membawa korban," ucap dia.

Onih, ibu MA, bercerita Iwan kerap lewat di depan rumah dan mampir minum kopi. Keluarga ini tak mengenal Iwan akrab, hingga ia menculik MA. Dia juga berkeliling, memulung, diancam, bahkan dipukul. "Dipukul pahanya dua kali," ujar Onih. "Kalau malam dia nangis, rewel minta pulang, pelakunya bilang, 'Diam jangan berisik, entar gua tabok, loh'. Ditabok juga."

Setelah ditemukan, perempuan 42 tahun ini mengatakan, MA terlihat lemas, pucat, dekil, dan kurus. Dari ditemukannya ini, MA mulai menunjukkan rasa takut setiap kali mendengar orang berbicara dengan suara keras.

Komarudin menambahkan bahwa polisi masih berfokus menyembuhkan tekanan psikis kepada MA. Beberapa lembaga yang dilibatkan adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), psikiater, serta pemerhati anak untuk pemulihan.

Dia mengatakan, target utama adalah memulihkam korban secara fisik dan psikis. Sehingga penyidik, berdasarkan keterangan MA, bisa mendapatkan keterangan sebenarnya tanpa ditutupi.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengaku sudah meminta Komarudin supaya diizinkan bertemu Iwan. Ia mengaku akan menggali informasi tentang motif penculikan MA. Motif, katanya, akan membantu agar kasus tersebut tidak terulang.

Berikutnya, untuk mencari tahu keterlibatan, seperti jaringan predator, penculik, yang harus diwaspadai dari kasus penculikan anak ini . "Kalau ada jaringannya kami mendesak kepolisian untuk bisa membongkar jaringan itu," ucap Seto.

Baca juga: Onih Tentang Putrinya 26 Hari Bersama Penculik, Masih Kenakan Kaos dan Sandal Berpita yang Sama

Berita terkait

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

19 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

19 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

23 hari lalu

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

27 hari lalu

109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

Polisi menemukan para remaja konvoi dengan menggeber-geber sepeda motor sembari membawa bendera.

Baca Selengkapnya

Kantor YLBHI Kebakaran

28 hari lalu

Kantor YLBHI Kebakaran

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat mengalami kebakaran

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

31 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

32 hari lalu

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

32 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

34 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

37 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya