Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

Reporter

Magang KJI

Rabu, 6 September 2023 17:05 WIB

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemindahan warga Rusun Marunda ke Rusun Nagrak masih terjadi tarik-ulur antara penghuni dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta.

Terdapat sejumlah poin yang masih ditawarkan baik dari pihak warga rusun maupun dari Dinas Perumahan DKI yang belum menemukan kesepakatan.

Ketua RW 12 Blok C Rusun Marunda Jana Didi mengatakan pada prinsipnya warga RW 12 yang terdiri atas RT 1 sampai 5 sepakat dan siap untuk direlokasi. Namun mereka punya sejumlah permintaan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta.

“Kami mengajukan permohonan pertama sewa hunian Rusun Nagrak disamakan dengan sewa di Rusun Marunda, kedua uang jaminan untuk 3 bulan bisa diangsur selama 1 tahun,” kata Jana Senin, 4 Agustus 2023.

Berikutnya, mereka meminta Dinas Perumahan menyediakan tempat atau lahan untuk mereka membuka usaha. Jana juga meminta untuk tidak mengganti atau mengubah dengan alamat KTP dan surat-surat dengan alamat batu.

Advertising
Advertising

“Kami ini korban, karena tempat kami tinggal dinyatakan tidak layak dan mengharuska kami direlokasi jadi bukan hanya kita pindah selesai tapi kehidupan sosial dan ekonominya juga berpindah,” ujarnya.

Jana juga meminta Dinas Perumahan DKI memberikan mereka waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mereka dipindah ke Rusun Nagrak.

Penghuni Rusun Marunda rata-rata korban relokasi dari kolong tol, penggusuran oleh Pelindo dan korban penataan kota. Mereka ada yang tinggal dari tahun 2014 dan ada pula penghuni berstatus relokasi bersubsidi. Penghuni Rusun ada dua penyewa, korban relokasi dan penyewa umum.

Biaya sewa untuk relokasi bersubsidi 150 ribu per bulan untuk lantai 1, dan berkurang 8 ribu setiap lantainya, makin atas makin berkurang dan untuk penghuni umum atau bukan warga relokasi sebesar 250 ribu per bulan.

Sementara untuk tempat relokasi baru di Rusun Nagrak, penghuni atau penyewa akan dikenakan tarif Rp 500 ribu untuk relokasi bersubsidi dan Rp 700 ribu untuk penyewa umum

Adapun Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menjelaskan alasan tarif sewa rumah susun atau Rusun Nagrak lebih mahal dibandingkan Rusunawa Marunda. Dua rusun sewa (rusunawa) ini sama-sama berlokasi di Jakarta Utara.

“Fasilitasnya berbeda kemudian juga ini bangunan juga baru,” kata dia kepada TEMPO pada Senin malam, 4 September 2023.

Retno tak mendetailkan berapa harga sewa Rusunawa Nagrak dan Marunda. Dilansir dari Antara, jika mengacu pada situasi sebelum pandemi Covid-19, tarif sewa Rusunawa Nagrak berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu.

Dia mengatakan harga sewa rumah susun Nagrak sudah disubsidi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan.

“Coba kalau dibandingkan rusun sewa-rusun sewa di sekitaran situ, apa ada sih harga yang segitu murahnya dengan harga segitu bagusnya,” ujar Retno.

Total ada 93 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Blok C5 Rusunawa Marunda akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak hingga akhir bulan ini. Tercatat sudah ada 15 KK yang pindah ke tempat tinggal barunya di Rusunawa Nagrak.

OHAN | MUTIA YUANTISYA

Pilihan Editor: Warga Rusun Marunda Merasa Tempat Tinggal Mereka Seperti Meninggalkan Bom Waktu

Berita terkait

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

4 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

5 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

7 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

17 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

17 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

35 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Konflik Kampung Bayam, Jakpro Sebut Sudah Beri Kompensasi Rp 13,9 Miliar

28 Januari 2024

Konflik Kampung Bayam, Jakpro Sebut Sudah Beri Kompensasi Rp 13,9 Miliar

Jakpro mengklaim telah memberikan biaya permukiman kembali melalui program Resettlement Action Plan (RAP) kepada warga eks Kampung Bayam.

Baca Selengkapnya