Balita Korban Penganiayaan di Kramat Jati Masih Koma, Alami Cedera Otak dan Patah Tulang Selangka
Reporter
Novali Panji Nugroho
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 12 Desember 2023 18:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan HZ, balita usia tiga tahun yang menjadi korban penganiayaan pacar tantenya masih belum sadar hingga hari ini. Korban masih dirawat intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS Polri.
"Iya, koma. Kondisinya kan cedera pada otak, tulang selangka patah, memar-memar, dan gangguan pada sendi bahu kanan," kata Hariyanto ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 12 Desember 2023.
Tim dokter RS Polri menggunakan Skala Koma Glasgow untuk mengetahui kesadaran balita tersebut. Skala neurologi ini diklaim dapat mengukur tingkat kesadaran setelah mengalami cedera kepala.
"Kalau kondisi sehat nilainya 15. Dia nilainya 3. Nilai 15 itu ukurannya bisa ngomong, merespons kalau ditepuk, dicubit sakit," ujarnya.
Kepala RS Polri itu menilai telah terjadi trauma pada bahu kanan dan kepala balita tersebut. Namun, ia belum mengetahui penyebab cedera dan luka HZ disebabkan karena bantingan atau kekerasan fisik yang lain. "Nanti penyidik yang ambil keterangan pada tersangka," ujarnya.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata, tersangka RA, 29, sudah melakukan penganiayaan dan kekerasan fisik terhadap balita itu selama satu bulan. "Awal November 2023 sampai 8 Desember 2023, kurang lebih satu bulan (penganiayaan balita)," katanya di kantornya, Selasa, 12 Desember 2023.
RA adalah pacar dari tante korban. Tersangka dan tante korban, yang masih di bawah umur, tinggal bersama di satu rumah kontrakan di Jalan Kecubung Gang Asem RT.06/RW.4, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Korban balita itu dititipkan oleh ibunya yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia kepada adik kandungnya, atau tante korban. Kapolres mengatakan, orang tua korban sudah berpisah. "Ayahnya di Bengkulu, ibunya kerja di Malaysia," ucapnya.
Menurut dia, ibu balita ini sudah mengetahui kabar penganiayaan terhadap anaknya. Namun, ibu HZ belum bisa menjenguk anaknya karena kendala biaya pulang dari Malaysia ke Indonesia. "Sedang kami koordinasikan semaksimal mungkin supaya ibu korban bisa segera pulang," ujarnya.
Sedangkan, ayah korban penganiayaan anak itu sudah datang dan kini mendampingi anaknya di RS Polri.
Pilihan Editor: Begal Teriak Begal di Bekasi, Saat Pelaku Menuding Korban yang Tengah Bersimbah Darah sebagai Begal