TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari FN seorang remaja yang diperkosa ayah kandungnya hingga hamil di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, diusir oleh pemilik rumah kontrakan. Hal tersebut buntut dari pemerkosaan yang dilakukan oleh MN ayah kandung terhadap FN.

Tak banyak yang dapat dilakukan S ibunda dari FN setelah peristiwa itu terjadi. FN, 17 tahun, sendiri kini harus merawat buah hati atas perbuatan keji MN (53 tahun).

Kepala P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto mengatakan saat ini bayi laki laki yang dilahirkan FN dalam kondisi baik.

"Untuk bayi nya masih bersama dengan keluarga korban dan dalam kondisi sehat pak," ujarnya, Kamis 14 Desember 2023.

Kata Tri, keluarga tersebut akan meninggalkan rumah korntrakannya di awal tahun 2024 mendatang.

"Rencana pindahnya di awal bulan Januari pak, pindahnya disekitaran pondok Betung," ujarnya.

Tri mengatakan meskipun hendak pindah, S, ibunda korban bercerita jika pemilik rumah kontrakan yang mereka huni meminta mereka segeea pindah dari rumah tersebut.

"Baru saja pendamping kasus komunikasi dengan ibunya dan menerangkan bahwa memang Ada bahasa itu ke keluarga korban, diusir oleh pemilik kontrakan karena dianggap aib," ujarnya.

Namun demikian, S mengaku tidak keberatan. Menurut S dengan pindah rumah kontrakan duka sang anak bisa berkurang.

"Tapi keluarga klien memang sudah mau pindah dari kontrakan tersebut pak, karena ibu klien ga mau klien teringat kejadian persetubuhan yang terjadi di kontrakan tersebut," ujarnya.

Sebelumnya FN seorang pelajar menjadi korban pemerkosaan ayah kandungnya hingga hamil. FN disetubuhi berkali kali di rumah kontrakan tempat mereka tinggal saat ibunda sedang berjualan kelapa.

Pada Jumat 1 Desember 2023 FN melahirkan anak yang iya kandung. Sementara sang ayah kini mendekam di Mapolres Kota Tangerang Selatan.

Pilihan Editor: Pelajar 17 Tahun di Pondok Aren Tangsel Diperkosa Ayah Kandungnya Hingga Hamil 8 Bulan