Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Reporter

Antara

Selasa, 16 April 2024 11:59 WIB

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, mengatakan bentrok antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat Daya, bisa dicegah jika masing-masing pihak menahan diri dan tidak kebablasan dalam memaknai jiwa korsa.

"Padahal, bentrokan ini seharusnya dapat dicegah dan dapat diselesaikan dengan baik jika tidak ada jiwa korsa yang kebablasan," kata Poengky dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

Informasi yang diperoleh Kompolnas, kata Poengky, insiden tersebut diawali dengan kesalahpahaman, kemudian diperburuk dengan adanya jiwa korsa (l'esprit de corps) dari masing-masing anggota yang terlibat yang kebablasan. "Tentu saja bentrokan ini sangat memalukan di mata masyarakat," katanya.

Poengky menuturkan masyarakat pasti berharap akan mendapatkan perlindungan dari aparat TNI dan Polri, tetapi yang terjadi malah keduanya terlibat bentrok.

"Ironis mereka (TNI dan Polri) yang seharusnya melindungi masyarakat malah bentrok sendiri," ujarnya.

Advertising
Advertising

Poengky menyebut, dari sisi Kompolnas melihat masalah ini adalah masalah individual dan tidak ada kaitannya dengan institusi. "Kami optimistis sinergitas TNI/Polri tidak akan terganggu. Kompolnas akan terus memantau penanganan kasus ini," katanya.

Usai bentrokan terjadi, pihaknya sedang berkomunikasi dengan Kapolda dan Wakapolda Papua Barat untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dan update penanganannya.

Kompolnas mengapresiasi Polda Papua Barat telah bergerak cepat menyelesaikan masalah tersebut.

"Kompolnas mengharapkan semua pihak menahan diri (cooling down). Bentrokan yang diikuti dengan sweeping dan perusakan pos-pos pengamanan telah memunculkan keresahan masyarakat," kata Poengky mengingatkan.

Namun, kata dia, pimpinan masing-masing institusi sudah meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, kemudian memerintahkan kepada seluruh anggota untuk menahan diri.

"Seluruh anggota wajib taat pada perintah pimpinan. Jangan sampai ada yang coba-coba membangkang," katanya.

Selain itu, pihaknya berharap inspektorat kedua institusi selaku pengawas internal dapat segera melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memproses hukum anggota-anggota yang harus bertanggung jawab.

Penyebab bentrok dididuga akibat salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, pada Ahad pagi, 14 April 2023. Hal ini kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat. Akibatnya, sejumlah personel kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka.

Pilihan Editor: Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Berita terkait

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 hari lalu

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

4 hari lalu

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

Pencuri mobil dinas Brimob Polda Papua itu dilumpuhkan di dekat batas kota.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

4 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

7 hari lalu

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Penyanderaan 36 Jam Perwira Polri oleh Ratusan Napi Terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua 5 Tahun Lalu

7 hari lalu

Peristiwa Penyanderaan 36 Jam Perwira Polri oleh Ratusan Napi Terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua 5 Tahun Lalu

Peristiwa kerusuhan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada 8 Mei 2018 disertai penyanderaan perwira Polri oleh ratusan napi terorisme.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

8 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

9 hari lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

12 hari lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

13 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya