TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua akan menerjunkan tiga regu personel Brimob untuk menjaga keamanan di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Personil tambahan akan dikerahkan merespons penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM.
"Kami sudah siapkan tiga regu atau satu pleton untuk ke Pogapa. Terdiri dari 30 orang personel Brimob," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 Mei 2024.
Selain personel Brimob, ada juga pasukan tambahan dari TNI. Personel tambahan ini dari Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Termasuk fasilitas berupa heli TNI dikerahkan untuk memperkuat keamanan di Kampung Pogapa.
Sementara dari Brimob, kata dia, masih terkendala helikopter yang akan mengirim personil ke daerah itu.
Menurut Benny, selain pasukan bantuan TNI-Polri, ada juga direncanakan melibatkan Pemerintah Daerah Intan Jaya untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat.
"Karena Bupati mengatakan akan turun di lapangan untuk bertemu dengan masyarakat, memastikan tidak ada lagi aksi yang mengganggu keamanan," tutur dia. Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau.
Rencana pengiriman pasukan tambahan ini dikerahkan setelah adanya insiden penyerangan Polsek Homeyo. Dalam penyerangan ini, kelompok kriminal bersenjata atau KKB—sebutan TNI-Polri untuk TPNPB-OPM—membunuh satu warga sipil. Selain membunuh warga, tentara KKB ini membakar SD Negeri Inpres Pogapa.
Penyerangan Polsek Homeyo di Kampung Pogapa itu berlangsung pada Selasa, 30 April 2024, sekitar jam 07.40 WIT. Polisi mengidentifikasi penyerangan itu diduga dilakukan oleh kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu. Penyerangan dimulai saat terdengar tembakan yang diarahkan TPNPB-OPM ke rumah Aipda Tri Setyo dan rumah Aipda Bartholomeus di Polsek Homeyo.
Keesokan harinya, pada 1 Mei 2024, TPNPB-OPM kembali merangsek masuk dan membakar SDN Inpres Pogapa. Selain itu kelompok bersenjata ini berupaya menyerang Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo.
Adapun korban terbunuh dalam penyerangan kelompok TPNPB-OPM, yakni Alexsander Parapak, 20 tahun. Dia tertembak saat sedang menjaga sebuah kios di Kampung Pogapa. Alexsander adalah warga asli Suku Toraja. Jenazah Alexsander baru dievakuasi TNI-Polri di Kampung Pogapa pada Sabtu, 4 Mei lalu.
Pilihan Editor: Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel