5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

Jumat, 3 Mei 2024 13:49 WIB

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM

TEMPO.CO, Jakarta - Intan Jaya kembali memanas setelah kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Dalam penyerangan yang berlangsung pada Selasa, 30 April 2024 pukul 07.30 WIT tersebut, terjadi adu tembak antara TPNPB dan anggota Polri dan TNI.

Juru bicara atau Jubir Komnas TPNPB, Sebby Sambom mengklaim penyerangan ini adalah perang Pembebasan Nasional Papua. Sebby mengatakan, perang akan berlanjut terus sampai Papua merdeka penuh.

Akibat penyerangan ini, seorang warga sipil tewas. Gedung sekolah dasar juga ikut dibakar dan warga diminta oleh TPNPB-OPM Wilayah Pertahanan VIII Intan Jaya untuk keluar dari desa.

Berikut adalah deretan fakta-fakta bentrok bentrok TPNPB-OPM dan TNI/Polri di Intan Jaya.

1. TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati Intel

Sebby mengklaim TPNPB-OPM berhasil menembak mati seorang Intel saat saling adu tembak dengan TNI-Polri. "Dalam kontak tembak tersebut pasukan TPNPB berhasil tembak mati seorang Anggota Intel Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 April 2024.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan, Panglima Kodap VIII Intan Jaya Brigadier General Undius Kogeya dan pasukan TPNPB Kodap VIII bertanggung jawab atas serangan itu. Dia menuntut TNI-Polri segera meninggalkan wilayah pemukiman masyarakat sipil di Intan Jaya.

"TNI-POLRI segera kosongkan pemukiman warga sipil agar saat terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan pasukan TPNPB tidak menimbulkan korban jiwa dan harta benda milik warga sipil yang tinggal di daerah konflik bersenjata, seperti di Intan Jaya," katanya.

2. Polisi Sebut Korban Tewas Warga Sipil

Humas Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan korban yang tewas dalam kontak senjata TPNPB-OPM dan aparat merupakan warga sipil bernama Alexsander Parapak, 20 tahun.

“Pada Selasa, 30 April 2024, OPM telah menyerang Polsek Homeyo yang mengakibatkan satu orang warga sipil meninggal," kata Humas Satgas Damai Cartenz itu.

Korban tewas akibat terkena tembakan di bagian dada kiri. Peluru berhasil menembus punggung belakang dan bagian bawah ketiak sebelah kiri.

<!--more-->

3. Tembaki Prajurit Satgas yang Sedang Patroli

Selain menyerang Polsek Homeyo di Kampung Pogapa, OPM juga menyerang dan menembaki prajurit Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di sekitar Kampung Bibida, Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Rabu, 1 Mei 2024. Namun tidak ada prajurit yang terluka.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan menjelaskan, insiden penyerangan itu bermula ketika mobil patroli yang ditumpangi prajurit Satgas Yonif 527/BY melintas di pertigaan kampung Bibida, tiba-tiba ditembaki anggota OPM dan selanjutnya terjadi kontak tembak.

Patroli itu disebut bertujuan untuk memberikan rasa aman dan melindungi masyarakat dari gangguan keamanan yang dilakukan OPM.

"Sesaat setelah anggota OPM melakukan penyerangan, prajurit melakukan pengejaran dan menangkap seorang warga sipil yang sedang berada di semak-semak," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan dalam keterangannya di Jayapura, Papua, Kamis, 2 Mei 2024, dilansir dari Antara.

4. Sekolah Dasar Dibakar

OPM juga membakar gedung Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, pada Rabu, 1 Mei 2024. Pembakaran dilakukan sekitar pukul 08.00 WIT. Adapun lokasi pembakaran tidak jauh dari Polsek Homeyo, berjarak lebih kurang 50 meter.

"Berdasarkan laporan dari masyarakat, OPM yang melakukan aksi penyerangan Mapolsek Homeyo dan pembakaran gedung SD Negeri Inpres Pogapa adalah Kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya," kata Ajun Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno dalam siaran pers diterima Antara di Timika, Rabu, 1 Mei 2024.

Sebby Sambom membenarkan pembakaran SD Inpres tersebut dan TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran itu. Sebby mengatakan, pembakaran disebabkan gedung SD digunakan oleh TNI-Polri.

"Gedung bangunan sekolah dasar dibakar karena gedung bangunan sekolah dasar ini digunakan oleh militer Indonesia, dan militer Indonesia juga menjadi guru di sekolah dasar ini," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.

5. Minta Warga Tinggalkan Desa

Kelompok bersenjata ini juga meminta warga sipil tinggalkan Kampung Pogapa, Kecamatan Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, karena disebut sebagai daerah konflik. "Dan Keny Tipagau minta warga sipil segera kosongkan Kampung Pogapa, Kecamatan Homeyo," kata dia, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.

Meski begitu, Bernard Kabogau, salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Intan Jaya menolak permintaan TPNPB-OPM. "Tidak bisa begitu. OPM itu kan ada pemberontak," kata saat dihubungi Tempo, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Kepala Dinas Pariwisata Intan Jaya itu menyatakan permintaan TPNPB-OPM merupakan hal yang tak mungkin dituruti. Sebab di wilayah Intan Jaya ini ada berbagai unsur, seperti pemerintah daerah maupun masyarakat. "Tidak bisa seperti itu. Konyol itu," kata dia.

RIZKI DEWI AYU | IKHSAN RELIUBUN | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

3 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

Kepala Satgas Damai Cartenz menyatakan hingga saat ini belum ada laporan apa-apa di Ilaga soal baku tembak anatar TPNPB dan TNI di Ilaga.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

3 hari lalu

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

TPNPB mengklaim kelompoknya terlibat baku tembak dengan TNI di Kabupaten Puncak, Papua sejak 27 hingga 29 Juni 2024. Seorang anggota KKB disebut tewas

Baca Selengkapnya

KPU Sebut 6 Kabupaten di Papua Tengah Gunakan Sistem Noken di Pilkada 2024

4 hari lalu

KPU Sebut 6 Kabupaten di Papua Tengah Gunakan Sistem Noken di Pilkada 2024

KPU Papua Tengah menyatakan PKPU mengakomodasi penggunaan sistem noken.

Baca Selengkapnya

Penduduk Miskin Indonesia Mencapai 25 Juta Jiwa, Ini Kriteria dan Batasan Garis Kemiskinan

4 hari lalu

Penduduk Miskin Indonesia Mencapai 25 Juta Jiwa, Ini Kriteria dan Batasan Garis Kemiskinan

BPS sebut penduduk miskin Indonesia mencapai 25,22 juta jiwa. Apa kriteria penduduk miskin dan garis kemiskinan?

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

5 hari lalu

HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

Pada perayaan HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International Indonesia beberkan dosa-dosa Polri terkait pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

6 hari lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

Mahkamah Rakyat Permanen menyatakan, bahwa Indonesia telah secara paksa mengambil tanah adat Papua.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Saksi Ahli Bambang Hero Ungkap Temuan Menara BTS Fiktif

9 hari lalu

Sidang Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Saksi Ahli Bambang Hero Ungkap Temuan Menara BTS Fiktif

Salam sidang korupsi BTS, saksi ahli sebut menara BTS Kominfo dipasang di wilayah jauh dari pemukiman, ada yang berada di tengah hutan.

Baca Selengkapnya

TNI Tegaskan Tukang Ojek yang Ditembak TPNPB OPM Bukan Mata-mata Militer

14 hari lalu

TNI Tegaskan Tukang Ojek yang Ditembak TPNPB OPM Bukan Mata-mata Militer

Kapuspen TNI membantah tudingan soal mata-mata TNI yang ditembak TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tembak Tukang Ojek di Intan Jaya yang Dituding Jadi Mata-mata TNI

14 hari lalu

TPNPB-OPM Tembak Tukang Ojek di Intan Jaya yang Dituding Jadi Mata-mata TNI

Seorang pria yang berprofesi sebagai tukang ojek di Intan Jaya ditembak oleh TPNPB-OPM karena diduga agen intelijen militer Indonesia.

Baca Selengkapnya

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

14 hari lalu

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

Setelah operasi pengakan hukum kepada TPNPB-OPM di Paniai rampung, personil Satgas Damai Cartenz mendapat supervisi.

Baca Selengkapnya