Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Minggu, 12 Mei 2024 01:02 WIB

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM membantah sengaja melibatkan masyarakat dalam upaya penyerangan kepada aparat TNI-Polri dalam konflik di tanah Papua. Dalam serangan ke Polsek Homeyo, kelompok bersenjata itu menembak seorang pria di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

"Saya pikir itu sama sekali tidak ada," kata juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional atau Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui aplikasi perpesanan kepada Tempo, Sabtu, 11 Mei 2024.

Sebby mengklaim warga sipil Papua, baik perempuan, laki-laki, anak-anak, tua-muda, pegawai negeri, gubernur, bupati camat, kepala desa, hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menginginkan supaya Papua merdeka. "Karena seperti dalam bahasa Inggris mereka bilang residence. Residence mengambil alih," katanya.

Residence dalam pengertian Sebby adalah penduduk asli. Penduduk asli di tanah Papua, kata dia, melawan penduduk ilegal atau yang dia sebut sebagai musuh. Sehingga jika ada warga sipil yang terlibat dalam peperangan di Papua, menurut dia itu biasa. "Itu wajar, layak, siapa pun berani bergabung jika tercipta revolusi total," tutur dia.

Sebby menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah pada 21 April 2003. Keterlibatan warga sipil yang menginginkan Papua merdeka karena ada peristiwa berdarah itu. "Kami punya pengalaman banyak, kasus Wamena Berdarah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), peristiwa Wamena Berdarah terjadi ketika militer menyisir 25 kampung dan desa buntut dari pembobolan gudang senjata Markas Komando Distrik Militer I 1702/Wamena dan menewaskan dua anggota TNI.

Hasil penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terdapat dugaan pelanggaran HAM berat yang mengakibatkan warga sipil menjadi korban. Empat orang tewas, 39 orang terluka akibat penyiksaan, 5 orang menjadi korban penghilangan paksa, dan 1 orang korban kekerasan seksual.

Jubir TPNPB-OPM mengatakan, masyarakat Papua memiliki banyak pengalaman traumatis soal masalah HAM. "Sekali bunyi semua rakyat ikut bangkit. Bukan satu persen saja yang perang. Dan itu biasa terjadi. Dan itu akan terjadi," ucap dia. Sehingga jika ada warga membantu TPNPB-OPM, kata dia, itu wajar.

Pilihan Editor: Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Berita terkait

Polisi Tangkap Ibu Rumah Tangga di Timika, Diduga Edarkan Obat Terlarang tanpa Izin

5 jam lalu

Polisi Tangkap Ibu Rumah Tangga di Timika, Diduga Edarkan Obat Terlarang tanpa Izin

Tim opsnal Satresnarkoba menerima info tentang aktivitas SR yang dicurigai sering memperjualbelikan obat terlarang jenis Alprazolam.

Baca Selengkapnya

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

8 jam lalu

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

KontraS dan Ikapri minta Presiden Joko Widodo untuk membangun memorialisasi peristiwa Tanjung Priok 1984 di ruang publik.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

1 hari lalu

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

TPNPB-OPM akan merilis proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, Selasa pekan depan.

Baca Selengkapnya

DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM, LeIP: Hambat Penyelesaian Kasus Paniai

4 hari lalu

DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM, LeIP: Hambat Penyelesaian Kasus Paniai

Penolakan DPR terhadap calon hakim agung dan hakim adhoc akan berdampak pada permohonan kasasi perkara Paniai.

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

4 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

TPNPB-OPM mengklaim melakukan penembakan di Lanny Jaya, Papua Pegunungan pada Selasa malam.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

5 hari lalu

Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

Brigadir Johan Herik Sibarani tewas akibat penembakan yang dilakukan orang tak dikenal

Baca Selengkapnya

Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

7 hari lalu

Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Profil Trigana Air yang pesawatnya tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

10 hari lalu

Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

Beberapa simpatisan Organisasi Papua Merdeka atau OPM ditangkap oleh aparat gabungan TNI Polri pada Rabu, 4 September 2024 di Intan Jaya, Papua. Setelah melalui proses penanganan oleh aparat keamanan, sejumlah simpatisan OPM itu memilih kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Baca Selengkapnya

BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

11 hari lalu

BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

Hari ini dan besok menjadi kesempatan terakhir pendaftaran seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) BMKG 2024.

Baca Selengkapnya